Kisah Misteri Gunung Guntur Mulai Batu Menangis hingga Banyak Pendaki Hilang Saat Mendaki

Kisah Misteri Gunung Guntur Mulai Batu Menangis hingga Banyak Pendaki Hilang Saat Mendaki

Berita Utama | BuddyKu | Selasa, 7 Februari 2023 - 16:20
share

JAKARTA, iNewskaranganyar.id - Gunung Guntur adalah gunung berapi kerucut aktif yang terdapat di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dan memiliki ketinggian 2.249 meter dpl.

Seperti dikutip iNewskaranganyar.id dari Wikipedia, sama seperti Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Gunung Guntur termasuk gunung beraktif di pulau Jawa pada dekade 1800-an.

Namun, sejak itu aktivitasnya kembali menurun. Erupsinya pada umumnya disertai dengan lelehan lava, lapili dan objek material lainnya. Erupsi Gunung Guntur yang tercatat adalah pada tahun 1847, 1843, 1841, 1840, 1836, 1834-35, 1833, 1832, 1832, 1829, 1828, 1827, 1825, 1818, 1816, 1815, 1809, 1807, 1803, 1800, 1780, 1777, 1690.

Gunung Guntur berdekatan dengan gunung-gunung lainya yang mengelilingi kota Garut. Di sebelah selatan Gunung Guntur, ada Gunung Putri yang berhadapan dengan Gunung Cikuray dan Gunung Papandayan, kemudian di sebelah barat ada Gunung Masigit, Gunung Parupuyan, dan gunung lainnya.

Di sekitar kaki Gunung Guntur tepatnya di daerah Kecamatan Tarogong Kaler ada banyak hotel dan penginapan dengan dilengkapi fasilitas pemandian air panas yang sumber air panasnya didapatkan dari Gunung Guntur.

Gunung Guntur mulai ramai didaki oleh para pendaki gunung dari berbagai daerah. Volume jumlah pendaki semakin bertambah pada tahun 2013-an hingga saat ini.

Seiring perjalanan waktu, juga mulai banyak warung-warung yang ada di tiap pos pendakian. Selain itu juga banyak terdapat isu banyaknya barang hilang karena dicuri oleh oknum sekitar.

Gunung Guntur meliki banyak Kisah Mistis, Banyak Kejadian Pendaki yang Hilang secara misterius di Gunung Guntur ini. Namun pendaki yang hilang itu bisa Selamat dan sehat setelah di temukan.

Warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, dihebohkan dengan sebuah batu berbentuk wajah manusia. Warga di sekitar lokasi mengaku kerap mendengar suara tangisan dari batu tersebut. Air juga keluar dari celah batu yang mirip dengan wajah anak kecil itu.

Tak seorang pun warga yang mengetahui misteri benda yang dinamai batu menangis tersebut.

Jumhur, warga sekitar, Kamis (11/10/2012), mengatakan, benda tersebut merupakan satu dari ratusan batu yang terlempar dalam letusan Gunung Guntur pada 1980-an.

Batu tersebut terletak di Kampung/Desa Pananjung, Kecamatan Tarogong Kaler, atau hanya berjarak puluhan meter dari objek wisata pemandian air panas Cipanas.

Bila dilihat dari jarak satu meter akan terlihat jelas bahwa batu besar yang berada di tengah lahan bekas situ itu sangat menyerupai wajah anak kecil.

Celah kecil di batu tersebut membentuk kedua mata, hidung, dan mulut. Terlihat juga ekspresi wajah yang menunjukkan kesedihan.

Keangkeran Gunung Guntur ini pun dialami oleh para pendaki. Empat orang pendaki tersesat di Gunung Guntur pada Jumat 21 Oktober 2022 pukul 17.00 WIB saat akan naik ke Gunung Guntur setelah melewati Pos 3.

Dan yang terakhir dialami Muhammad Gibran Arrasyid (14), ditemukan selamat meski tubuhnya lemas setelah enam hari hilang di Gunung Guntur. Remaja ini ditemukan tim SAR gabungan di dekat Curug Cikoneng berjarak sekitar 0,75 km dari lokasi terakhir hilang, Pos 3.

Selama enam hari hilang, Gibran, warga Kampung Citangtu, RT 02/07, Desa Citangtu Kecamatan Pengatikan, Kabupaten Garut, ini diselimuti sejumlah misteri. Setidaknya ada lima misteri yang terjadi dan dialami Gibran.

Selama lima hari di dalam hutan Gunung Guntur, tepatnya jalur pendakian Pos 3, Gibran hanya makan dedaunan dan minum air sungai.

Gibran tak merasakan pergantian hari, siang atau malam. Saat itu, menurut Gibran, selama hilang, yang dirasakan hanya siang hari. Tidak ada malam.

Satu hari, Gibran bertemu dengan seorang perempuan tua misterius. Perempuan tua itu memberinya makanan, sepiring nasi dengan lauk ikan. Menurut Gibran perempuan tua misterius itu yang menyelamatkannya.

Selama lima hari berada di kawasan Curug Cikoneng, tak jauh dari lokasi terakhir hilang, Pos 3, Gibran tak tahu bahwa tengah dicari oleh tim SAR gabungan.

Padahal, tim SAR gabungan menyisir kawasan Pos 3 dan Curug Cikoneng itu berkali-kali dalam radius 1,5 kilometer dairi Pos 3. Jadi ada kemungkinan, tim SAR gabungan sempat menyisir kawasan Curug Cikoneng.

Diberitakan sebelumnya, seorang pendaki, Muhammad Gibran Arrasyid (14), warga Kampung Citangtu, RT 02/07, Desa Citangtu, Kecamatan Pengatikan, Kabupaten Garut, dilaporkan hilang saat mendaki bersama 13 orang temannya di Gunung Guntur, Desa Sukawangi, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Minggu (19/9/2021). *

Topik Menarik