Sungai Berhulu di Merapi Rawan Banjir Lahar Dingin, Aktivitas Penambangan Pasir Tetap Jalan
MAGELANG, iNews.id - Curah hujan di Jawa Tengah beberapa hari ke depan diperkirakan masih tinggi. Kondisi ini membuat sungai yang berhulu di Gunung Merapi rawan banjir lahar dingin.
Meski demikian, masyarakat masih melakukan aktivitas penambangan pasir dan batu di aliran sejumlah sungai yang berhulu di Merapi. Mereka tetap mencari pasir untuk mendapatkan penghasilan.
Seperti yang terlihat di aliran Kali Bebeng. Puluhan truk hilir mudik di sejumlah lokasi penambangan pasir. Sungai berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Bahkan di salah satu lokasi, terlihat antrean truk yang hendak muat pasir.
Lokasi masih buka, sopir dan penambang pasir sudah paham kondisi alam sekitar. Jadi kalau sekiranya bahaya, seperti terjadi hujan deras di puncak mereka berhenti menambang. Saya pun kalau dapat info puncak Merapi hujan, tidak muat pasir di kali, kata salah seorang sopir truk Darno (40) warga Semarang, Rabu (25/1/2023).
Dia menuturkan, di Kali Bebeng ada sejumlah lokasi penambangan pasir. Hingga saat ini juga masih beroperasional.
Namun jika hujan deras, penambangan berhenti. Saat muat saya tetap waspada. Jika hujan saya tidak berani turun ke kali, ujarnya.
Pengemudi truk lainnya, Yanto (35) mengatakan, sejauh ini belum ada pengumuman mengenai penutupan penambangan pasir di Kali Bebeng, sehingga para sopir truk masih membeli pasir di lokasi tersebut.
Sebelum lokasinya ditutup, ya saya masih ngambil (membeli) pasir di sini, katanya.
Disinggung mengenai bahaya Gunung Merapi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi yang lebih besar atau banjir lahar dingin, dia menuturkan jika lokasi Kali Bebeng berjarak sekitar 5 kilometer dari puncak dan relatif aman.
Radius 5 kilometer masih aman. Namun saya tetap waspada, ujarnya.