Kisah Nabi Hud dan Azab Angin Dingin yang Memusnahkan Kaum Ad

Kisah Nabi Hud dan Azab Angin Dingin yang Memusnahkan Kaum Ad

Travel | BuddyKu | Jum'at, 13 Januari 2023 - 11:26
share

NABI Hud Alaihissallam merupakan seorang tokoh yang disebut dalam kitab suci Alquran, tepatnya pada Surat Hud. Ia juga nabi keempat dan dikisahkan diutus oleh Allah Subhanahu wa Ta\'ala untuk berdakwah kepada kaum \'Ad agar kembali ke jalan Allah Ta\'ala.

Namun kedatangan dan pesan yang disampaikan Nabi Hud Alaihissallam tidak diindahkan oleh kaum tersebut. Terjadilah suatu peristiwa yang menimpa kepada orang-orang yang tidak mengimani Allah Subhanahu wa Ta\'ala ini setelah peringatan yang disampaikan Nabi Hud.

Berikut kisah lengkap Nabi Hud Alaihissallam dan kaum Ad tersebut, sebagaimana telah Okezone himpun.

Kaum \'Ad adalah Kaum yang Diberkahi

Nabi Hud Alaihissallam memiliki kaum yang dinamakan kaum Ad, sebutan ini diambil dari kabilah tertua dan terbesar di antara mereka. Mereka menempati di sebuah bukit-bukit pasir di antara Yaman dan Oman.

Sepanjang waktu kaum \'Ad hidup aman, damai, dan sejahtera. Allah Subhanahu wa Ta\'ala selalu memberi nikmat yang melimpah, kebaikan yang banyak, dan sumber mata air memancar deras.

Mereka bercocok tanam, menggarap kebun-kebun, dan membangun rumah-rumah tinggi serta kukuh sebagai tempat tinggal.

Kaum \'Ad memiliki fisik besar dan kuat. Mereka dikaruniai Allah Subhanahu wa Ta\'ala sesuatu yang tidak diberikan kepada umat lain di muka bumi.

Info grafis sunah-sunah di hari Jumat. (Foto: Okezone)

Taklid Buta

Dengan segala kenikmatan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta\'ala, kaum \'Ad justru makin jauh dari Islam. Mereka tidak berusaha mencari tahu dari mana asal segala kenikmatan yang didapat. Akal dan tabiat kaum \'Ad benar-benar menyimpang.

Kaum \'Ad justru membuat patung-patung lalu menyembah dan menjadikannya sebagai Tuhan. Segala nikmat serta hal baik yang didapat kaum ini justru berterima kasih pada berhala-berhala tersebut.

Lalu saat ditimpa musibah atau keburukan, mereka juga mengadukannya kepada berhala-berhala tersebut. Selebihnya, mereka berbuat kerusakan di muka bumi, yang kuat menghinakan yang lemah, yang tua memusuhi yang muda.

Akhirnya Allah Subhanahu wa Ta\'ala berkehendak untuk membemberikan pelajaran kepada orang-orang kuat, meneguhkan orang-orang lemah, meluluhkan jiwa yang jahil, dan menghilangkan kebutaan mata hati mereka.

Kemudian dengan mengutus Rasul di tengah-tengah mereka, yang berasal dari kalangan mereka, berbicara dengan bahasa mereka, dan memberikan nasihat kepada mereka untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta\'ala.

"Dan kepada kaum \'Ad (Kami utus) saudara mereka, Hud. Ia berkata, \'Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dan kalian hanyalah mengada-adakan saja\'." (QS Hud: 50)

Nabi Hud Alaihissallam berasal dari keturunan terbaik di antara mereka, berakhlak mulia, sangat santun, dan lapang dada, maka Allah Subhanahu wa Ta\'ala memilihnya untuk menjadi pemegang amanah risalah-Nya dan penyeru dahwah-Nya, agar akal pikiran mereka terbuka dan terbebas dari kesesatan, serta jiwa yang kembali hanif.

Nabi Hud Alaihissallam berdakwah kepada kaum tersebut dengan penuh kesabaran. Ia tidak pernah lelah mengajak kaumnya untuk menyembah Allah Subhanahu wa Ta\'ala dan meninggalkan berhala.

Beliau juga mengingatkan untuk selalu bersyukur hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala atas semua karunia yang mereka dapatkan. Namun, kaum \'Ad tidak mendengarkan nasihat tersebut.

Mereka justru secara lantang menentang dakwah Nabi Hud Alaihissallam. Kaum \'Ad pun berkata:

"Wahai Hud, engkau tidak mendatangkan suatu bukti nyata kepada kami, dan kami tidak akan meninggalkan sesembahan kami karena perkataanmu dan kami tidak akan mempercayaimu, kami hanya mengatakan bahwa sebagian sesembahan kami telah melimpahkan penyakit gila atas dirimu."

Nabi Hud Alaihissallam menjawab:

"Sesungguhnya aku bersaksi kepada Allah dan saksikanlah bahwa aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan, dengan yang lain, sebab itu jalankanlah semua tipu dayamu terhadapku dan jangan kamu tunda lagi." (QS Hud: 5355)

Setelah itu Nabi Hud Alaihissallam menyerahkan nasib kaumnya kepada Allah Subhanahu wa Ta\'ala. Allah pun menjawab doa tersebut, kemudian memerintahkan Nabi Hud dan kaumnya pergi seketika.

Azab Angin Dingin kepada Kaum \'Ad

Selepas kepergian Nabi Hud Alaihissallam, azab benar-benar menimpa kaum \'Ad. Azab pertama adalah mandulnya para wanita.

Bersamaan dengan itu negeri mereka pun dilanda kemarau yang sangat panjang. Kaum \'Ad tidak mendapatkan hujan selama tiga tahun. Alhasil, negeri kaum \'Ad yang semula subur dan makmur berubah menjadi kering kerontang.

Tidak ada lagi sungai yang mengalir, tanah mulai retak dilanda kekeringan. Begitu pula dengan pohon yang menjadi layu dan mati, serta hewan-hewan yang tidak sanggup hidup lagi.

Nabi Hud Alaihissallam kembali berdakwah dan mengingatkan kepada mereka untuk kembali ke jalan Allah Subhanahu wa Ta\'ala.

Meskipun telah menerima azab yang begitu berat, mereka tidak kunjung sadar. Kaum ini masih tak percaya dengan kuasa Allah Taala. Mereka kembali menghadap berhala-berhala dan memohon perlindungan dari musibah yang dihadapi.

Azab Allah Subhanahu wa Ta\'ala kemudian kembali menimpa kaum \'Ad. Suatu hari berdatangan awan hitam yang tebal, mereka pun bergembira mengira awan tersebut adalah pertanda akan turun hujan.

Alih-alih menjadi hujan, awan tersebut pun justru membawa kehancuran bagi kaum Ad sebagai pembalasan Allah Subhanahu wa Ta\'ala. Bukan hujan yang turun dari awan tebal hitam itu, melainkan angin topan yang sangat dahsyat disertai gemuruh yang sangat mengerikan. Allah Ta\'ala berfirman:

Artinya: "Sedangkan kaum Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus, maka kamu melihat kaum atau pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk)." (QS Al Haqqah: 67)

Angin dingin terus bertiup hingga delapan hari tujuh malam, sampai akhirnya semua kaum \'Ad musnah. Tidak ada satu pun di antara mereka yang hidup.

Wallahu a\'lam bisshawab .

Topik Menarik