Asal Usul Nama Gresik, Daerah Penghasil Semen dengan Beragam Destinasi Menarik
GRESIK merupakan salah satu wilayah yang terletak di Jawa Timur, dan dikenal dengan semennya karen pabriknya (semen) pertama kali di Indonesia ada di kota satu ini.
Lalu dari mana asal usul nama Gresik? Thomas Stamford Raffles dalam bukunya, \'The History of Java\' mengungkapkan bahwa nama Gresik berasal dari kata \'giri gisik\' artinya gunung di tepi pantai, merujuk pada topografi kabupaten yang berada di pinggir pantai.
Selain itu, Gresik juga pernah dikenal dengan nama tempat bernama Jaratan. Jika dilihat secara historis, penyebutan itu melekat pada peta buatan pelayar Belanda pada awal abad ke-7 Masehi.
Di mana penamaan ini dianggap sebagai salah satu dari dua pelabuhan yang ada di Gresik, lokasinya berada di Muara Bengawan Solo tepatnya di Pulau Mengare, Desa Watu Agung.
(Foto: Instagram/@mcardi_yaqin)
Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Gresik hanya kawedanan di bawah Kabupaten Surabaya. Selanjutnya, didirikanlah Pabrik Semen Gresik pada 1953 yang merupakan awal mula industrialisasi di wilayah itu.
Selanjutnya pada 1974, status Kabupaten Surabaya dihapus dan sebagai penggantinya adalah Kabupaten Gresik, yakni dengan bupati pertama H. Soeflan.
Lalu kawasan permukiman pun semakin melebar, dan bahkan pusat pemerintahan dipindahkan ke Kawasan Bunder.
Adapun sejarah lain menyebutkan, asal usul Gresik yang ternyata sudah dikenal sejak berabad-abad silam, yakni tepatnya pada abad ke-11.
Saat itu ketika tumbuh menjadi pusat perdagangan yang mana tidak saja antar pulau, tetapi sudah meluas ke berbagai negara sebagai kota bandar.
Sejak dulu Gresik sudah banyak dikunjungi oleh para pedagang China, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, Campa dan lainnya. Selanjutnya, wilayah ini mulai tampil menonjol dalam peraturan sejarah sejak berkembangnya agama Islam di Tanah Jawa.
Saat itu, pembawa dan penyebar Islam di Gresik adalah Syech Maulana Malik Ibrahim, bersama Fatimah binti Maimun masuk ke Gresik pada awal abad ke-11.
Hingga kini Kabupaten Gresik dikenal tak hanya semennya saja, tapi juga dijuluki sebagai Kota Walisongo.
Hal ini ditandai dengan penggalian sejarah yang berkenaan dengan peranan dan keberadaan para wali yang makamnya berada di Kabupaten Gresik yaitu, Sunan Giri dan Syekh Maulana Malik Ibrahim.
Selain itu, Kabupaten Gresik disebut sebagai Kota Santri karena di sini cukup banyak pesantren-pesantren yang berdiri.
Salah satu pondok pesantren yang terkenal di Gresik adalah Al Furqon, di mana para santri diajarkan tak hanya soal agama saja, melainkan terdapat sekolah formal di dalamnya. Sehingga pendidikan yang didapat bisa sekaligus diraih secara bersamaan.
Wilayah ini juga memiliki tempat-tempat wisata yang menarik di antaranya Pantai Delegan, Pulau Bawean, Benteng Lodewijk Mengare, Situs Gosari, Situs Kanjeng Sepuh hiingga Gresik Kota Lama.