Kisah Pemilik Rumah Makan Sederhana, Sempat Jadi Tukang Cuci

Kisah Pemilik Rumah Makan Sederhana, Sempat Jadi Tukang Cuci

Travel | BuddyKu | Kamis, 15 Desember 2022 - 10:41
share

GenPI.co - Rumah Makan Sederhana memang sudah sangat menjamur. Namun, apakah kamu tahu pemilik Rumah Makan Sederhana?

Dikutip dari Lifepal, Kamis (15/12), rumah makan Padang itu didirikan Bustaman. Pria kelahiran 1955 itu hanyalah lulusan sekolah dasar (SD).

Kisah sukses Bustaman dimulai ketika merantau. Pada awalnya, dia merantau ke Jambi. Bustaman harus bekerja serabutan.

Dia pernah bekerja di kebun karet. Selain itu, Bustaman juga pernah menjadi tukang cuci di rumah makan.

Menjadi pedagang asongan pun pernah dijalaninya. Setelah merantau di Jambi, dia hijrah ke Jakarta pada 1970.

Saat itu, usia pernikahannya baru dua tahun. Bustaman tinggal bersama adik iparnya di Matraman.

Dia berdagang rokok menggunakan gerobak. Bustaman dan keluarganya harus pindah ke Penjompongan karena ada keributan antara orang Minang dan preman setempat.

Penghasilannya turun drastis. Dia pun mencoba membuka warung makan. Bustaman menyewa lahan berukuran 1x1 meter.

Harga sewanya hanya Rp 3 ribu. Bustaman sebenarnya tidak bisa memasak. Namun, dia mau belajar.

Kesialan menimpanya. Omzet bisnisnya tidak sebanding dengan modal. Hasil dagangannya pun dibawa lari pembantunya.

Apakah Bustaman menyerah? Tidak. Dia lantas mencari tukang masak yang bisa dipercaya. Kisah suksesnya mulai terlihat.

Makanan yang enak membuat warungnya ramai pembeli. Namun, warung Bustaman diangkut satpol PP karena masih berupa gerobak.

Dia lantas membuka warung di lahan yang disediakan pemerintah. Bustaman membeli lapak seharga Rp 750 ribu.

Dia meminjam nama pamannya karena saat itu hanya boleh membeli satu lapak. Padahal, Bustaman membutuhkan dua lapak.

Namun, dia diusik tantenya yang merebut warungnya. Dewi Fortuna memayungi Bustaman.

Warung yang dikelola tantenya tidak selaris milik Bustaman. Bustaman lantas membeli lapak baru di seberang lapak yang dikuasai tantenya. Warungnya laris.

Cobaan kembali datang. Rumahnya di Pejompongan terbakar. Bustaman dan keluarganya tinggal di rumah pemasok bahan makanan.

Dia harus memulai semuanya dari awal. Setelah melewati berbagai cobaan, dia mendapatkan kesuksesan.

Bustaman berhasil mengembangkan warung makannya ke Pasar Bendungan Hilir pada 1974. Setelah itu, dia membuka cabang di Roxy Mas.

Saat ini, Rumah Makan Sederhana disebut-sebut sudah mempunyai ratusan cabang. (*)

Video viral hari ini:

Topik Menarik