Terungkap! Ternyata Begini Sejarah Apel di Indonesia Sampai Menjadi Ikon Kota Malang
Kalau menyebut Malang , pastinya enggak lepas dari yang namanya buah apel . Indonesia sendiri sebenarnya merupakan negara yang beruntung karena bisa menikmati ragam varian buah apel, baik yang berasal dari luar negeri maupun hasil budidaya sendiri.
Bahkan sebuah kabupaten di Jawa Timur sangat identik dengan buah apel, apalagi kalau bukan Malang. Faktanya, daerah Malang Raya memang menjadi wilayah pertama masuknya apel ke Indonesia. Khususnya apel yang berasal dari luar negeri. Keterkaitan antara buah apel dan Malang sudah ada sejak zaman Belanda .
Menurut Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) milik Kementerian Pertanian, sejarah apel di Indonesia dimulai sejak orang Belanda mendatangkan 20 varietas apel dari Australia pada 1934. Konon, apel tersebut pertama kali ditanam di Desa Tebo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dan akhirnya menyebar ke Kota Batu, Poncokusumo, hingga Nongkojajar Kabupaten Pasuruan.
Sekitar 1950, daerah-daerah tersebut menjadi daerah sentra produksi apel di Indonesia. Pada 1960, budidaya tanaman apel mulai berkembang. Selama 1984 hingga 1988, tanaman apel di Jawa Timur semakin berkembang pesat. Pada 1984 terdapat 7.303.372 pohon apel, dan berkembang menjadi 9.047.276 pohon pada 1988, atau meningkat 4,7 persen per tahun.
Hasil panennya juga meningkat dari 146.690 ton pada 1984 menjadi 275.065 ton pada 1988, atau meningkat 17,5 persen per tahun. Berdasarkan data Dinas Pertanian, pada tahun 2000 jumlah pohon apel di Kota Batu saja ada 3.107.195 pohon. Jumlah tersebut dapat menghasilkan buah hingga 147 ribu ton per tahun.
Pada 1980 hingga menjelang 1990, menjadi masa kejayaan dari pertanian apel di Kota Batu. Sayang, sejak krisis moneter melanda pada 1997, hasil panen terus menurun seiring dengan jumlah pohon apel yang mengalami penurunan sampai 1 juta pohon, tepatnya 2.137.314 pohon dan hanya mampu menghasilkan panen sekitar 46 ribu ton per tahun pada 2004.
Hasil panen apel pada 2005 bahkan lebih rendah dibandingkan dengan era 1970-an yang bahkan saat itu masih tahap berkembang. Penurunan hasil panen ini disebabkan dari munculnya hama penyakit, menurunnya kesuburan lahan akibat pemakaian pestisida berlebihan, serta menurunnya produktivitas pohon apel karena sudah berumur tua.
Dari 20 varietas apel yang pernah ditanam di Malang Raya, saat ini hanya sedikit yang masih bertahan. Yaitu Apel Rome Beauty yang warna kulitnya hijau dengan semburat merah dan rasanya segar sedikit asam, apel Manalagi yang warna kulitnya hijau kekuningan dan rasanya paling manis, serta apel Anna yang warna kulitnya hijau kekuningan dengan semburat merah dan rasanya kombinasi asam dan manis.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik!Lets join Z Creators dengan klik di sini .