Unik! Pacu Jawi, Tradisi Balapan Sapi dari Tanah Minang Tak Ada Lawan dan Pemenang
Sumatera Barat memang selalu terkenal dengan keunikan budayanya yang selalu mampu mengundang perhatian para wisatawan. Salah satunya Pacu Jawi yang ada di Kabupaten Tanah Datar.
Ada suatu kebiasaan yang sudah turun-temurun dilakukan setelah selesai panen padi sambil menunggu masa panen berikutnya. Pacu Jawi berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti balapan sapi.
Pada perayaan Pacu Jawi para peserta akan berlomba dengan sepasang sapi dan berlari di lintasan sawah berlumpur sepanjang 60-250 meter, sementara seorang joki berdiri di belakangnya dengan memegang kedua sapi.
Walaupun namanya mengandung arti "balapan", sapi-sapi hanya dilepas sepasang tanpa lawan tanding dan tidak ada pemenang secara resmi. Tiap pasang sapi berlari secara bergiliran, sementara penonton menilai sapi-sapi tersebut terutama berdasarkan kecepatan dan kemampuan berjalan lurus. Jika menang dapat membuat nilai harga sapi semakin mahal jika dijual.
Tradisi pacu jawi ini merupakan bentuk rasa syukur atas panen yang diberikan sekaligus sarana hiburan bagi masyarakat. Pacu Jawi memiliki banyak makna bagi masyarakat di Kabupaten Tanah Datar, salah satunya mengingatkan masyarakat untuk berjalan lurus dan mampu bekerja sama dengan baik tanpa bersinggungan.
Nilai luhur disebutkan juga terkandung di dalam tradisi ini. Selain meningkatkan silaturahmi, Pacu Jawi juga mengenalkan adat budaya dan mampu meningkatkan harga sapi sehingga bisa menggerakkan perekonomian masyarakat di Kabupaten Tanah Datar.
Artikel menarik lainnya:
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join Z Creators dengan klik di sini.