5 Tarian Tradisional Kalimantan Timur, Lengkap dengan Penjelasannya

5 Tarian Tradisional Kalimantan Timur, Lengkap dengan Penjelasannya

Travel | BuddyKu | Senin, 19 September 2022 - 08:18
share

SAMARINDA, iNews.id - Tarian tradisional Kalimantan Timur mempunyai banyak keberagaman. Namun, setiap tarian tentunya memiliki makna yang berbeda.

Sedangkan, suku yang banyak menduduki daerah ini adalah Suku Dayak, namun juga ada suku lain seperti melayu Kutai, dan suku pendatang yang terbagi dalam bermacam suku seperti Bugis, Jawa, Banjar, Tingohoa, dan lainnya.

Lalu apa saja tarian tradisional yang ada di Kalimantan Timur:

1. Tari Hudoq

Tari Hudoq merupakan salah satu tari tradisional suku Dayak Modang yang memiliki nilai estetis dan kental dengan nuansa mistis.

Tari Hudoq merupakan tarian sakral yang erat kaitannya dengan prosesi ritual atau upacara adat.

Tari Hudoq menurut ceritanya berasal dari kisah seorang anak Raja di Kampung Laham Kejin, Epa Kejin, Apo Kayan, bernama Halaeng Heboung yang menikah dengan Selo Sen Yaeng, seorang makhluk gaib dari sungai.

Tarian ini dilakukan untuk tetap menjaga jalinan hubungan antara Halaeng Heboung dan Selo Sen.

Tari Hudoq berkaitan dengan usaha perladangan, pencapaian hasil yang maksimal, peningkatan kesejahteraan, serta penciptaan suasana damai, tenteram dan harmonis antara manusia dengan alam.

2. Tari Jepen

Tarian ini merupakan salah satu tarian yang mempresentasikan kebudayaan Melayu yang dinamis, atraktif, energik, dan bersahaja.

Dalam pertunjukkannya, penari menari dengan balutan busana perpaduan khas Melayu yang kental akan nuansa Islami dan campuran busana khas Indonesia. Pada Tari Jepen ini, diiringi dengan musik Tingkilan.

Tarian Jepen ini bisa ditemukan di berbagai acara budaya seperti pernikahan, penyambutan tamu, dan lain-lain.

3. Tari Kancet Punan Letto

Nama tarian ini berasal dari kata punan yang berarti merebut, dan letto yang berarti gadis.

Tarian ini menceritakan tentang dua orang pemuda yang sama-sama menyukai seorang gadis dan memperebutkannya.

Pemuda yang mempertahankan gadisnya dengan gagah berani akhirnya memenangkan pertarungan tersebut.

Tari Punan Letto ini memperlihatkan sikap suku Dayak Kenyah yang dengan gigih mempertahankan miliknya apapun bentuknya.

4. Tari Gantar

Tari Gantar berasal dari suku Dayak yang ditampilkan untuk menyambut tamu dan acara lainnya.

Tari Gantar dikenal di suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq. Tari Gantar sendiri dapat dibagi menjadi tiga versi, yaitu Gantar Rayatn, Gantar Busai, dan Gantar Kusak.

Tari ini sendiri memiliki gerakan yang memperagakan orang sedang menanam padi dengan menggunakan tongkat. Properti yang digunakan adalah tongkat sebagai alat penumbuk serta bambu dan biji-bijian kayu biji di dalam sebuah ceruk.

5. Tari Gong

Tari Gong juga dikenal sebagai Tari Kancet Ledo adalah salah satu tari tradisional suku Dayak di Kalimantan Timur.

Tarian ini ditarikan seorang gadis dengan gong digunakan sebagai alat musik pengiringnya. Tari ini biasanya dipertunjukkan pada saat upacara penyambutan tamu agung atau upacara menyambut kelahiran seorang bayi kepala suku.

Gerakan dalam Tari Gong mengekspresikan tentang kelembutan seorang wanita. Tari ini mengungkapkan kecantikan, kepandaian dan lemah lembut gerakan tari. Sesuai dengan nama tarinya, tari Gong ditarikan di atas sebuah Gong, diiringi dengan alat musik Sampe.