Ini 5 Pahlawan Wanita Indonesia yang Jarang Diketahui Masyarakat

Ini 5 Pahlawan Wanita Indonesia yang Jarang Diketahui Masyarakat

Travel | BuddyKu | Selasa, 6 September 2022 - 13:12
share

Bisnis.com, JAKARTA - Pada masa penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang di Indonesia, lahirlah segudang pahlawan yang dikenal oleh masyarakat luas, tak terkecuali pahlawan wanita Indonesia. Pahlawan perempuan memiliki beberapa peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Sebagian dari nama pahlawan kerap muncul pada kisah perjuangan sejarah Indonesia dalam meraih kemerdekaannya tetapi sebagian juga tenggelam dan tidak banyak diketahui. Lalu, siapa saja nama pahlawan wanita Indonesia yang jarang dikenal? Berikut ini nama-nama pahlawan perempuan Indonesia yang jarang diketahui masyarakat.

Pahlawan Wanita Indonesia yang Jarang Diketahui

Pahlawan wanita pertama yaitu Hj. Rangkayo Rasuna Said yang berasal dari Sumatera Barat. Beliau lahir pada tanggal 14 September 1910. Hj. Rangkayo Rasuna Said terkenal sebagai pejuang hak perempuan.

Hj. Rangkayo Rasuna Said bergabung dalam persatuan wanita Republik Indonesia atau Perwari serta menyuarakan kesetaraan hak bagi kaum perempuan. Selain itu, Hj. Rangkayo Rasuna Said juga merupakan pendiri dari sekolah Thawalib yang di dalam orasinya kerap kali memberikan kritik-kritik tajam pada penindasan oleh Belanda.

Hal tersebut menjadikan Rasuna Said dipenjara pada tahun 1932 dengan terjerat hukum Speek Delict yaitu hukum yang ditujukan bagi mereka yang menentang Belanda. Rasuna Said meninggal dunia pada 2 November 1965.

Meskipun tak terkenal seperti RA Kartini ataupun Cut Nyak Dhien, tetapi Rasuna Said ini dijadikan sebagai nama jalan utama yang ada di Aceh

Pahlawan perempuan Indonesia selanjutnya yaitu Sultanah Safiatuddin yang terkenal di kesultanan Aceh. Sultanah Safiatuddin lahir pada tahun 1612.

Pada masa kepemimpinan Sultanah Safiatuddin, kesultanan Aceh berada di masa kejayaan dalam berbagai bidang seperti penyebaran agama islam, pendidikan, kebudayaan, hingga perlawanan yang dilakukan terhadap VOC.

Sultanah Safiatuddin juga sangat mendukung kebudayaan, literasi, serta pendidikan. Sultanah Safiatuddin ini lebih mengedepankan diplomasi daripada militerisme.

Maria walanda Maramis ini punya cita-cita untuk dapat memberdayakan kaum ibu serta mendirikan Organisasi Percintaan Ibu Kepada Anak Turunannya atau PIKAT pada tahun 1917. Tujuannya tentu saja untuk bisa memperjuangkan pendidikan bagi kaum wanita.

Khususnya pada saat itu kaum Ibu guna meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesehatan anak. Maria walanda Maramis ini bahkan juga memperjuangkan agar wanita dapat punya hak suara pada lembaga perwakilan Minahasa Raad di tahun 1919.

Dewi Sartika ini merupakan tokoh perjuangan yang memperjuangkan pendidikan bagi kaum perempuan selain RA Kartini. Pada tahun 1904 Dewi Sartika ini mendirikan sekolah untuk kaum perempuan yang lokasinya ada di Pendopo Kabupaten Bandung. Karena jasanya, Dewi Sartika diberikan gelar Orde Van Oranje Nassau.

Laksamana keumalahayati merupakan perempuan yang tangguh berasal dari Aceh dan kini diberikan gelar kehormatan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Joko Widodo.

Laksamana Keumalahayati merupakan seorang perempuan yang tangguh bahkan pada saat suaminya syahid di Medan peperangan, Beliau kemudian memimpin 2000 janda untuk dapat melawan penjajah Portugis dan juga Belanda.

Itulah 5 nama pahlawan wanita yang ada di Indonesia yang belum banyak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Selain kelima nama di atas, masih ada beberapa pahlawan wanita yang juga pernah memperjuangkan kemerdekaan dengan gigih.

Sebagai upaya untuk mengenang jasa para pahlawan termasuk pahlawan wanita, Anda bisa menceritakan kepada anak cucu sehingga mereka lebih mengenal pahlawan. Selain itu, kita juga dianjurkan untuk meneladani semangat perjuangan pahlawan-pahlawan tersebut.

Itulah 5 nama pahlawan indonesia yang jarang sekali diketahui oleh masyarakat, jasa mereka sangat berharga dan perlu dikenang agar selalu ingat.