Sosok Haji Isam yang Disebut Farel Prayoga Naik Jet Pribadi, Pengusaha Tajir Kalimantan

Sosok Haji Isam yang Disebut Farel Prayoga Naik Jet Pribadi, Pengusaha Tajir Kalimantan

Travel | BuddyKu | Kamis, 1 September 2022 - 13:14
share

Sosok haji Isam kembali menuai sorotan publik usai penyanyi cilik Farel Prayoga menaiki pesawat jet pribadi mengenakan pakaian sekolah SD.

Walau sudah mendapatkan popularitas sebagai penyanyi hingga diundang ke istana negara, pelantun lagu\'Ojo Dibandingke\' ini masih tetap tak melupakan pendidikannya sesuai arahan Presiden Jokowi .

"Pak Jokowi, walaupun ada job di Kalimantan, saya tetap sekolah di Banyuwangi, tapi dibantu sama haji Isam. Tapi sekolah tetap nomer satu," kata Farel Prayoga dalam kabin pesawat jet pribadi seperti yang dilihat dalam akun Instagramzidniyazidni, Kamis (1/9/2022).

Farel Prayoga pulang sekolah di Banyuwangi diantar naik jet pribadi milik Haji Isam. (Instagram/zidniyazidni)
Farel Prayoga pulang sekolah di Banyuwangi diantar naik jet pribadi milik Haji Isam. (Instagram/zidniyazidni)

Zidni Ilman Nafia yang merupakan Chairman Federasi Aero Sport Indonesia Banyuwangi itu membawa Farel Prayoga untuk bertemuSamsudin Andi Arsyad atau yang lebih dikenal publik Haji Isam diistanyanya yang megah di Batulicin Kalimantan Selatan.

"Mertamu ke yg punya batulicin Haji Isam," kata Zidni Ilman sambil mengunggah foto bersama Farel dengan Haji Isam.

Sebelumnya Haji Isam pernah disorot publik saat diduga dekat dengan penyanyi Syahrini sebelelum menikah dengan Reino Barack. Dia juga pernah mengundang penceramah kondang Zakir Naik ke Kalimantan.

Rumah Haji Isam di Batulicin, Kalimantan Selatan. (Foto/Instagram)
Rumah Haji Isam di Batulicin, Kalimantan Selatan. (Foto/Instagram)

Namun siapakah Haji Isam yang disebut-sebut sebagai pengusaha tajir batu bara asal Kalimantan?

Walapun saat ini dikenal sebagai pengusaha tajir batubara asal Kalimantan yang memiliki tanah perkebunan luas, namun Haji Isam ternyata memulai kejayaannya dari bawah. Sebagai sopir pengangkut kayu.

Seperti yang dilansir Tempo , Haji Isam berasal dari sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan, sebuah daerah etnis Bugis.

Dia pertama kali datang ke Kalimantan Selatan mengadu nasib sebagai pedagang tembakau. Namun jalan hidup membawanya ke usaha pertambangan.

Saat masih muda, Haji Isam mengenal tambang batu bara dari pengusaha lokal bernama Johan Maulana.

Sejak 2011 ini dia ikut bersama pengusaha itu dan belajar cara mengelola pertambangan.

Setelah belajar dari Johan, Haji Isam mampu melebarkan sayapnya dan menjadi kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, salah satu anak usaha Bumi Resources (BUMI) milik keluarga Bakrie, lewat bendera CV Jhonlin Baratama.

Perusahaan milik Haji Isam kemudian bertambah. Bisnis penerbangannya diatur Jhonlin Air Transport, yang memiliki dua Fokker dan dua helikopter.

Di bidang perkapalan berada dalam bendera Jhonlin Marine yang membawahi armada 16 kapal tongkang pengangkut batu bara.

Di bidang agrobisnis, terdapat Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit. Bahkan dia memiliki Pabrik Biodisel bernilai Rp 2 triliun yang dikelola Jhonlin Agro Raya.

Mengutip situs Jhonlin Agromandiri yang tampaknya sudah lama tidak diperbaharui, Jhonlin Group (JG) merupakan induk perusahaan dari beberapa unit usaha di berbagai bidang termasuk pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, bongkar-muat di laut lepas, agro bisnis, jasa keamanan, hingga infrastruktur dan manufaktur.

Jhonlin Agromandiri (JA) sendiri merupakan perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang agrobisnis, di bawah bendera Jhonlin Group.

JA mengelola bisnis pengolahan karet remah (Crumb Rubber), pabrik CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah, serta pabrik pengolahan wood pellet.

Ketiga bidang usaha produksi ini didukung dengan perkebunan dan pembibitan milik sendiri untuk tanaman karet, sawit, serta tanaman kayu energi untuk bahan dasar wood pellet.

Tak tanggung-tanggung perusahaan milik Haji Isam memiliki hamparan perkebunan yang sangat luas di Kalimantan. JA mengantongi izin HGU (Hak Guna Usaha) Perkebunan Sawit seluas 30.000 Ha dan izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) seluas 17.730 Ha.

Selain itu, JA juga melakukan kerja sama konsesi lahan dengan total luas areal 140.995 ha, yang terdiri dari 41.425 Ha atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), serta 99.570 Ha atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kalimantan Selatan.

Areal tersebut ditanami dengan jenis tanaman pokok karet, serta tanaman kayu pertukangan dan energi sebagai penunjang sektor agribisnis Jhonlin Agromandiri.

Jhonlin Agromandiri diketahui pernah menjadi salah satu pemegang saham perusahaan Haji Isam yang direncanakan akan melakukan penawaran publik dalam waktu dekat ini.

Sebelumnya rencana IPO ini, jejak Haji Isam di pasar modal juga sudah terlihat, meskipun secara tidak langsung.

Tahun 2020 lalu, Pradiksi Gunatama (PGUN) yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan industri minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit melakukan penawaran perdana dan mampu mengumpulkan dana publik Rp 103,50 miliar. Perusahaan perkebunan ini kini memiliki kapitalisasi pasar Rp 3,35 triliun.

Nama Haji Isam memang tidak muncul di perusahaan ini, melainkan dikuasai oleh dua orang anaknya. Prospektus IPO menyebut bahwa pengendali perusahaan adalah Liana Saputri yang merupakan kakak kandung dari Jhony Saputra. Sebelum IPO kakak beradik tersebut menguasai PGUN secara tidak langsung masing-masing 50%.

Jhony yang tampaknya aktif di JARR yang akan IPO, namanya tidak menjadi pengurus di PGUN, melainkan kepengurusan operasi dan bisnis dikelola oleh Liana yang menjabat sebagai komisaris utama perusahaan.

Jelang IPO tahun 2020 lalu, Liana diketahui berusia 22 tahun dan memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018. PGUN juga merupakan pihak berelasi dari JARR yang juga tercatat sebagai salah satu pemasok utama bagi Jhonlin Agro Raya.

Topik Menarik