Pakaian Adat Papua, Simak Ciri Khas dan Keunikannya

Pakaian Adat Papua, Simak Ciri Khas dan Keunikannya

Travel | BuddyKu | Senin, 8 Agustus 2022 - 07:52
share

JAKARTA, iNews.id - Pakaian adat Papua merupakan salah satu kekayaan budaya berasal dari wilayah timur Indonesia. Baju khas Papua ini memiliki keunikan tersendiri dan terdapat perbedaan dengan berbagai pakaian adat dari provinsi lain di Indonesia.

Pakaian adat Papua biasanya digunakan dalam acara tertentu seperti acara adat, kegiatan kebudayaan, bisa juga dikenakan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut pakaian adat Papua dengan ciri khas dan keunikannya:

Koteka

Pakaian adat Papua yang pertama yakni Koteka. Pakaian adat ini terbuat dari kulit labu air yang dibuang bijinya kemudian dikeringkan dan dijemur hingga kering.

Penjemuran digunakan agar kulit bisa lebih awet dan tahan lama saat dirancang untuk dibuat menjadi koteka. Pakaian adat koteka memiliki ciri khas, yakni diberikan bulu -buluan seperti bulu ayam ataupun bulu burung pada bagian bawah koteka.

Koteka biasanya digunakan oleh laki-laki dan digunakan dengan cara melingkar pada pinggang pengguna untuk melindungi wilayah kemaluan laki-laki agar tidak terlihat. Jenis koteka dilihat dari kegiatan apa yang dilakukan oleh pengguna.

Saat sedang beraktivitas sehari-hari, koteka yang digunakan cenderung menggunakan koteka pendek, agar pengguna leluasa dalam melakukan pekerjaan. Sedangkan, untuk koteka panjang digunakan dalam acara formal seperti acara adat ataupun acara kebudayaan lainnya.

Penggunaan koteka mulai dibatasi sejak 1964 dengan adanya kampanye anti koteka dan melarang masyarakat menggunakan koteka di tempat umum, demi keselamatan dan keamanan warga. Namun, penggunaan koteka masih banyak di wilayah pegunungan karena kurangnya edukasi tentang sandang serta mempertahankan adat yang mereka teguh.

Baju Kurung

Pakaian adat ini untuk perempuan berupa atasan yang terbuat dari kain beludru. Baju tersebut biasanya digunakan oleh perempuan Papua saat melakukan acara adat dan ada beberapa perempuan yang menggunakan baju kurung saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Baju ini biasanya dipadu padankan menggunakan rok rumbai. Pemakaian baju burung biasanya ramai dengan aksesoris yang dikenakan di lengan, yakni gelang dan kalung terbuat dari batu serta tulang.

Selain itu, untuk mempercantik diri , para perempuan juga menggunakan tutup kepala yang terbuat dari bulu burung kasuari, sehingga menambah warna dan mampu menciptakan kesan elegan pada pemakainya.

Rok Rumbai

Rok rumbai merupakan pakaian adat Papua yang sering digunakan dengan baju kurung sebagai atasannya. Rok rumbai merupakan bawahan yang terbuat dari dari daun sagu kering dan dianyam sedemikian rupa membentuk rok.

Biasanya yang menggunakan rok rumbai ini, yaitu masyarakat yang menetap di wilayah pegunungan tengah ataupun yang berada di pesisir pantai. Rok rumbai juga tidak hanya bisa dikenakan oleh perempuan, tetapi para pria juga bisa menggunakan sebagai bawahan saat ada kegiatan acara adat.
Sali

Sali merupakan pakaian adat khusus perempuan Papua yang masih lajang. Perempuan yang telah menikah, tidak boleh mengenakannya.

Sali terbuat dari kulit pohon sagu yang dikeringkan. Kulit pohon juga yang dipilih harus berwarna cokelat, agar sali yang dibuat terlihat menarik dan sempurna. Sali harus dibuat dengan telaten, untuk menciptakan warna yang indah.

Yokal

Yokal merupakan pakaian adat dari Papua yang dibuat khusus untuk wanita yang telah menikah. Pakaian ini dapat digunakan oleh mama-mama Papua dalam aktivitas sehari-hari.

Yokal terbuat dari kulit pohon yang berwarna mencolok cokelat tanah dan dibuat dengan cara dianyam. Pemakaiannya yakni dililitkan pada penggunanya untuk menutupi bagian badan.

Noken

Noken merupakan pakaian adat Papua yang menyerupai tas selempang. Noken ini biasanya digunakan oleh para perempuan Papua untuk berbelanja dan membawa barang, sebagai pengganti plastik.

Noken dahulu digunakan dengan cara diikatkan kepala, namun saat ini noken bisa digunakan dengan menyelempangkan noken ke bahu pengguna. Noken ini tidak hanya digunakan oleh perempuan tetapi juga pria bisa menggunakannya.

Noken biasanya digunakan oleh para suku Asmat. Noken memiliki harga jual yang tinggi dan menjadi salah satu simbol kebanggan masyarakat Papua.

Kasuomer

Merupakan hiasan di kepala yang terbuat dari bulu burung kasuari. Kasuomer digunakan sebagai perhiasan untuk mempercantik penggunanya.

Biasanya digunakan dengan paduan baju kurung dan rok rumbai. Kasuomer merupakan simbol mahkota dan keagungan bagi masyarakat Papua.

Baju Kain Rumput

Baju ini terbuat dari daun sagu yang dikeringkan dan direndam dahulu daun sagu yang didapat, kemudian dianyam menjadi baju yang bisa digunakan oleh laki-laki maupun perempuan.

Proses menganyam dilakukan menggunakan bahan kayu sepanjang satu meter untuk mengaitkan ujung-ujung tali. Setelah itu, rumput kering dipilin menjadi satu untuk dijadikan tali pada bagian pinggang dan dijadikan seperti rumbai.
Gigi Babi dan Anjing

Gigi ini biasanya digunakan di antara kedua lubang hidung pria Papua yang hendak berperang. Gigi ini merupakan bagian aksesoris untuk memperlengkap atribut pakaian adat Papua.

Topik Menarik