Mitos Orang Bunian di Kalimantan Suka Menggoda Manusia dan Menyesatkan dalam Hutan
JAKARTA, iNews.id - Orang Bunian diyakini keberadaannya oleh masayarakat Melayu di Kalimantan dan Sumatera. Bentuknya menyerupai manusia namun tidak hidup dalam dimensi yang sama dengan manusia.
Orang Bunian diyakini menempati tempat-tempat terpencil dan tersembunyi seperti hutan pedalaman dan perbukitan yang tinggi.
Bagi masyarakat Kalimantan Barat, Orang Bunian bukan hal asing. Namun mereka hanya dapat dilihat ketika mau menampakkan diri. Ketika menampakkan diri kepada manusia, Orang Bunian berwujud menyerupai manusia dengan paras yang rupawan.
Mereka ini bukan makhluk gaib yang primitif, melainkan sudah punya struktur yang kompleks. Bagi yang bisa melihat hal-hal gaib, akan mampu menyaksikan kehidupan orang-orang Bunian yang kurang lebih seperti manusia pada umumnya.
Mereka berjualan, menikah, bahkan katanya memiliki semacam kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja.
Namun Orang Bunian cenderung ditakuti karena suka menculik anak-anak dan sering menyesatkan orang di hutan belantara. Mereka dipercaya suka keluar dari hutan ketika menjelang waktu magrib. Oleh sebab itu anak-anak dilarang berkeliaran di luar rumah pada waktu tersebut.
Orang Bunian dipercaya suka menyesatkan manusia di hutan. Biasanya saat hari menjelang Magrib akan tercium aroma harum masakan. Itu adalah pancingan pertama Orang Bunian, sekaligus undangan kepada yang tersesat untuk masuk ke perkampungannya.
Mereka yang disesatkan biasanya merasa diterima oleh komunitas masyarakat desa yang ramah. Mereka pun menganggap perkampungan orang Bunian sebagai perkampungan biasa dengan rumah-rumah dan fasilitas umum.
Tidak jarang mereka yang disesatkan digoda hingga mau hidup dan berkeluarga di alam Orang Bunian. Mereka lupa pada dunia aslinya karena kampung Bunian sangat indah hingga terlena dan melupakan kampung halamannya.
Manusia yang telah dibawa Orang Bunian biasanya baru bisa kembali ke dunia nyata setelah dilepaskan.
Namun dalam banyak kasus, kondisi fisik dan jiwa orang yang dikembalikan ke dunia nyata seperti tidak waras lagi. Meski demikian, sebagian masyarakat mengatakan bahwa Orang Bunian terkadang suka menolong orang yang tersesat di hutan.
Selain di Kalimantan, Suku adat Minang juga meyakini soal keberadaan Orang Bunian ini. Bahkan bila hari menjelang matahari terbenam di pinggir bukit akan tercium aroma yang biasa dikenal dengan nama masakan dewa atau samba dewa.
Aroma tersebut mirip bau kentang goreng. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda.
Makhluk ini dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai perempuan yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti persepsi yang umum di kepercayaan lain.
Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan oleh Orang Bunian. Bahkan ada juga istilah orang dipelihara Bunian yang dilarikan saat bayi.
Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang. Kisah tentang orang bunian sudah begitu melegenda secara turun temurun bahkan masyarakat setempat mempercayai keberadaannya.
Akan tetapi secara fakta baik itu di Minangkabau ataupun Kalimantan eksistensi orang Bunian masih menjadi misteri.