Suegerr! Es Puter, Es Krim Tradisional yang Dibuat Kaum Pribumi untuk 'Saingi' Belanda
Bagi warga Solo dan sekitarnya tentu sudah tidak asing lagi dengan yang namanya es puter. Kuliner legendaris ini masih bisa dinikmati hingga saat ini. Es puter adalah yang dibuat secara manual dengan diputar-putar.
Untuk membuat es puter juga sederhana, bahan utamanya kelapa tua dibuat santan dan kelapa muda jadi isian. Sedangkan bahan pendukungnya yaitu es batu dan garam.
Karena cara membuatnya dimasukkan ke dalam sebuah wadah alumunium yang panjang mirip semacam tabung, kemudian diputar-putar makanya dinamakan es puter.
Es puter itu proses pembuatan secara diputar. Makanya dinamakan es puter alias diputar.Waktu pembuatan sekitar dua jam, kata Slamat Rustiyono kepada Tim Z Creators , Is Ariyanto di kawasan Ngarsopuro, Triwindu, Solo, Jawa Tengah.
Es puter paling nikmat jika diberi tambahan roti tawar dan tape ketan. Harganya cukup terjangkau, segelas hanya Rp7 ribu saja. Sedangkan jika menggunakan gelas plastik ukuran besar harganya Rp10 ribu.
Jualan dari mulai jam sembilan pagi. Kalau ramai sampai jam lima. Kalau pas enggak ramai bisa sampai jam tujuh dan jam delapan malam. Rata-rata sehari menyediakan 100 porsi es puter, lanjutnya.
Menurut berbagai sumber jika es krim dulunya hanya ada di negara-negara Eropa. Sejak masa penjajahan Belanda, es krim kemudian dibuat di Tanah Air. Namun masyarakat pribumi tak bisa menikmatinya.
Tak kehilangan ide, warga pribumi kemudian menciptakan es krim sendiri dengan cara diputar-putar yang sekarang disebut es puter.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini .