Helikopter Tempur `Hantu` Berhasil Terbang Pertama Kali Tanpa Pilot dan Penumpang
Badan Proyek Penelitian Lanjutan Pertahanan (Defense Advanced Research Projects Agency/DARPA) berhasil untuk pertama kalinya menerbangkan helikopter militer canggih UH-60 Black Hawk tanpa satu pun awak di dalamnya. Hasilnya, helikopter ini terbang seolah dikendarai hantu.
DARPA menjelaskan, uji terbang menggunakan helikopter testbed UH-60A ini dikonfigurasi secara khusus dan berlangsung sekitar 30 menit di Fort Campbell Angkatan Darat di Kentucky pada 5 Februari lalu. Dikatakan juga oleh DARPA, akan digelar uji coba penerbangan tanpa pilot dengan sistem yang sama di Fort Eustis, Virginia, bulan depan.
Dilansir dari The War Zone , Rabu (16/2), uji terbang helikopter tanpa pilot ini merupakan penerbangan otonom dari program Sistem Otomasi Kokpit ( Aircrew Labor In-Cockpit Automation System /ALIAS). Program ini dikembangkan DARPA yang bekerja sama dengan anak perusahaan Lockheed Martin, Sikorsky pada tahun 2014.
ALIAS memanfaatkan teknologi Matriks Sikorsky, yang merupakan kombinasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras dengan elektronik dan kontrol mekanis pesawat. Teknologi ini juga sudah diuji pada helikopter Sikorsky S-76B dan Cessna 208 Caravan sayap tetap di masa lalu.
Tahun lalu, Black Hawk sebenarnya telah melakukan penerbangan otonom, namun masih ada pilot di dalamnya untuk berjaga-jaga jika ada sesuatu yang tidak beres. Kini, helikopter Black Hawk itu telah terbang tanpa keterlibatan manusia di dalamnya.
Pemilik perusahaan Sikorsky Lockheed Martin dalam sebuah pernyataan mengatakan, demonstrasi ini untuk menguji kemampuan Black Hawk terbang tanpa dikendalikan pilot dengan kecepatan dan ketinggian tertentu. Selain itu, helikopter ini juga terbang di tengah kota, menghindari bangunan bertingkat, dan menggunakan ulang rute secara real time.
"Untuk mendemonstrasikan kemampuannya beradaptasi dengan berbagai lingkungan, Black Hawk menavigasi dengan kecepatan dan ketinggian yang khas melalui lanskap kota yang disimulasikan, menghindari bangunan yang dibayangkan saat merencanakan ulang rute secara real time. Sementara itu, simulasi sensor on-board menyediakan data hambatan real-time ," katanya dikutip Rabu (16/2).
"Helikopter Black Hawk secara mandiri melakukan serangkaian manuver dan meluncur lurus menyelesaikan pendaratan yang sempurna. Setelah mendarat, kedua pilot mengambil alih kendali helikopter dan mengaktifkan tombol OPV ( opsional-piloted vehicle ) untuk menerbangkan kembali secara normal," ujarnya.
Sebelumnya, DARPA telah menerapkan teknologi ALIAS pada pesawat terbang biasa. Nantinya, teknologi ALIAS akan disematkan pada pesawat tempur untuk terjun di medan perang di masa depan.
"Dengan pengurangan beban kerja, pilot dapat fokus pada manajemen misi daripada mekanik. Kombinasi unik dari perangkat lunak dan perangkat keras otonomi ini akan membuat terbang lebih cerdas dan lebih aman," kata Stuart Young, manager program di Kantor Teknologi Taktis DARPA.
"Dengan ALIAS, Angkatan Darat akan memiliki lebih banyak fleksibilitas operasional. Ini termasuk kemampuan untuk mengoperasikan pesawat setiap saat, siang atau malam, dengan dan tanpa pilot, dan dalam berbagai kondisi sulit, seperti lingkungan visual yang diperebutkan, padat, dan rusak." lanjutnya.