Rumah ‘The Real Sultan’! Bergaya Melayu Kuno Pakai Cat Emas Ratusan Tahun!
Belakangan ini kata Sultan sering diucapkan netizen atau anak muda saat mengomentari seseorang yang punya kehidupan mewah ataupun sok mewah karena punya barang-barang branded , smartphone , mobil, motor dan barang-barang mewah lainnya.
Ngomongin Sultan nih, Kota Pekanbaru, Riau masih punya banyak bukti sejarah kejayaan Kesultanan Siak Sri Inderapura. Satu di antaranya Rumah Singgah Tuan Kadi, bangunan kuno yang berlokasi di Sungai Siak, Pekanbaru.

Sebagai informasi, Kerajaan Islam Siak didirikan Raja-raja Kecik (raja kecil) yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Shah. Pada masa Sultan Abdul Jalil Alammuddin Syah pusat pemerintahan Keraajaan Siak dipindahkan dari Mempura Besar ke Sungai Palem atau Senapelan (cikal bakal Kota Pekanbaru).
Rumah Singgah Tuan Kadi di Jalan Perdagangan, Kelurahan Kampung Bandar inilah tempat singgah Sultan Siak Sri Inderapura itu. Kini Rumah Singgah Tuan Kadi menjadi situs cagar budaya yang dijaga.
Rumah Singgah Tuan Kadi sarat dengan gaya Melayu Kuno. Bangunan ini bisa kamu lihat langsung di bawah Jembatan Siak III (Jembatan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah).

Dulunya Rumah Tuan Kadi dibangun oleh H Nurdin Putih (mertua Tuan Qadhi H Zakaria) sekitar tahun 1895. Sempat enggak terawat, namun kini Rumah Singgah Tuan Kadi sudah dipercantik. Dinding rumah panggung yang terbuat dari kayu Meranti masih kokoh berdiri. Tulisan 23:71928 pada tangga batu melambangkan tanggal pembuatan tangga batu pada rumah panggung ini, yakni 23 Juli 1928.

Cat bangunannya masih sama seperti pertama dibangung yakni berwarna kuning keemasan, biru, dan krem.
Selain desain dan warnanya yang masih sama, isi bagian dalam rumah juga enggak berubah seperti saat masih disinggahi. Ada peralatan makan untuk acara adat, serta foto-foto bersejarah Sultan Siak dan suasana Kota Pekanbaru tempo dulu.

Saat pagi atau sore halaman Rumah Singgah Tuan Kadi menjadi tempat bermain anak-anak. Selain itu ada kalanya anak-anak terjun dari Jembatan Siak III ke sungai dan berenang. Momen yang sudah mulai jarang ditemukan di kota-kota metropolitan. Juga ada kapal-kapal yang masih hilir mudik di Sungai Siak.

Kawasan Rumah Singgah Tuan Kadi juga sering menjadi pusat tempat pelaksanaan berbagai event wisata. Pelancongnya bukan hanya lokal bahkan dari mancanegara seperti Malaysia atau Singapura.
Kepada Tim IDZ Creators , Sari, warga Kecamatan Rumbai berharap Rumah Tuan Kadi selalu dijaga agar bukti sejarah kejayaan Kesultanan Siak Sri Inderapura enggak hilang tergerus zaman.
"Bersyukur masih ada bukti-bukti sejarah Kota Pekanbaru yang terjaga tidak tergerus kemajuan yang biasanya mengubah hingga menghancurkan bangunan lamanya," ujar Sari.
Bikin cerita serumu dan dapatkan berbagai reward menarik! Lets join IDZ Creators dengan klik di sini
