Canggih! ECMO, Alat Bantu Kerja Jantung dan Paru-Paru

Canggih! ECMO, Alat Bantu Kerja Jantung dan Paru-Paru

Travel | koran-jakarta.com | Sabtu, 1 Januari 2022 - 09:00
share

Pesatnya kemajuan teknologi kedokteran saat ini membuat alat medis pun semakin berkembang. Kini sebuah teknologi medis telah hadir yaitu bernama Extracorporeal Membrane Oxygenation (ECMO) atau Oksigenasi Membran Extracorporeal.

Alat medis yang merupakan pengganti fungsi jantung dan paru-paru ini telah membantu 10-15 pasien yang mengalami kegagalan fungsi jantung dan paru-paru setiap tahunnya untuk melewati masa kritis.

Diketahui ECMO terdiri atas sebuah pompa dan beberapa tabung. Nantinya pompa akan menarik darah dari pasien melalui tabung, kemudian memompa darah melalui membrane oxygenator , serta kembali ke pasien.

"Membran oxygenator bertindak seperti paru-paru, menambahkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida dari darah," tutur ahli bedah toraks dan kardiovaskular Gleneagles Hospital dr Su Jang Wen di Jakarta, belum lama ini.

dr Wen mengatakan ECMO dapat menggantikan fungsi jantung atau paru- paru yang lemah, selagi tim dokter memulihkan jantung atau paru-paru yang terserang penyakit sampai akhirnya bisa berfungsi normal kembali seperti sedia kala. Lama penggunaan alat ini tergantung perkembangan kondisi jantung atau paru-paru pasien.

Kendati demikian, selama pemasangan ECMO para dokter akan tinggal di rumah sakit untuk mengontrol perkembangan jantung dari menit ke menit.

"Alhasil, kami dapat melihat sejauh mana perkembangan pasien untuk pulih sebelum kami melepas alat tersebut," tegas dr Wen.

Untuk diketahui, alat medis tersebut biasanya digunakan untuk pasien yang mengidap myocarditis atau peradangan pada otot jantung yang diakibatkan infeksi virus, sehingga kerja jantung menurun drastis.

Tak hanya itu, alat medis ini juga dapat digunakan pasca-operasi jantung terbuka atau gagal napas. Bahkan alat ini digunakan untuk menolong pasien yang mengalami gagal pernapasan akibat penyakit flu. Walaupun tingkat keberhasilan alat ini mencapai 70%, dr Wen mengklaim selalu memilih pasien dengan sangat hati-hati dalam menggunakan ECMO lantaran salah satu pertimbangan utama rumah sakit dalam menentukan penggunaan ECMO adalah tingkat keberhasilan dan peluang hidup pasien.

"Semoga teknologi ECMO dapat menjadi pilihan dan solusi. Kami akan selalu meningkatkan teknologi ECMO agar risiko penggunaan berada pada titik terendah dan dapat menolong lebih banyak pasien," tegas dia.

Topik Menarik