Gunung Semeru Erupsi, Abu Vulkanik Keluar 1 Km di Atas Puncak

Gunung Semeru Erupsi, Abu Vulkanik Keluar 1 Km di Atas Puncak

Terkini | okezone | Selasa, 15 April 2025 - 05:00
share

MALANG - Gunung Semeru terpantau erupsi dengan mengeluarkan guguran awan ke atas dari kawah. Aktivitas vulkanik ini terpantau oleh masyarakat sekitar Gunung Semeru baik dari wilayah Kabupaten Lumajang maupun Malang.

Total ada tiga dari lima kali Gunung Semeru dilaporkan erupsi dari catatan Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru. Terbesar aktivitas vulkaniknya terjadi pada pukul 09.18 WIB Selasa pagi (15/4/2025). Dimana dari laporan petugas pos PGA Semeru Mukdas Sofian, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu mengeluarkan abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya.

"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Selasa, 15 April 2025, pukul 09:18 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1000 meter di atas puncak. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 190 detik," kata Mukdas Sofian, pada keterangannya.

Pada Selasa pagi pukul 05.54 WIB, gunung tersebut juga terpantau mengeluarkan abu berwarna putih kelabu dengan intensitas sedang ke arah timur laut. Tinggi abu terpantau lebih rendah dari erupsi pada pukul 09.18 WIB tadi.

"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Selasa, 15 April 2025, pukul 05:54 WIB dengan tinggi kolom abu teramati kurang 700 meter di atas puncak," kata dia kembali.

Pada pukul 07.32 WIB, Gunung Semeru juga dilaporkan erupsi dengan mengeluarkan kolom abu setinggi 500 meter dari puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. "Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 118 detik," ujarnya.

 

Dua kali aktivitas erupsi Gunung Semeru yang tidak teramati karena tertutup kabut terjadi pada pukul 00.21 WIB dan pukul 00.25 WIB. Dimana secara keseluruhan gunung setinggi 3.676 Mdpl itu sepanjang hari Senin (14/4/2025) terjadi 43 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo 12-22 mm, dan lama gempa 51-234 detik.

"Terjadi dua kali gempa Guguran dengan amplitudo 4-5 mm dan lama gempa 63-103 detik, 4 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 3-6 mm, dan lama gempa 25-60 detik," jelasnya.

Sedangkan aktivitas harmonik sebanyak dua kali dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 65-255 detik, serta 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 11 mm, S-P 0.59 detik dan lama gempa 6 detik.

"Terjadi 7 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 3-25 mm, S-P 12-35 detik dan lama gempa 20-77 detik. Tingkat Aktivitas Gunungapi Semeru Level II atau Waspada," tegasnya.

Pihaknya meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi. Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, 

"Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak," ungkapnya.

Pihaknya juga meminta warga tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar, termasuk mewaspadai adanya potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru

"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," tukasnya.

Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
 

Topik Menarik