Media Vietnam Ungkap Tunjukkan Sikap Berkelas Usai Timnas Indonesia U-17 Dihajar Korea Utara 0-6: Tetap Dukung Mereka di Piala Dunia U-17!
MEDIA Vietnam, Soha VN, menunjukkan sikap berkelas usai Timnas Indonesia U-17 dihajar Timnas Korea Utara U-17 0-6 di perempatfinal Piala Asia U-17 2025. Mereka meminta Garuda Asia tetap didukung terutama saat merumput di Piala Dunia U-17 2025 Qatar.
Timnas Indonesia tersingkir dari gelaran Piala Asia U-17 dengan cara menyakitkan. Setelah tampil luar biasa di fase grup, mereka dihancurkan Korea Utara U-17 di perempatfinal.
1. Peringatan
Enam gol bersarang di gawang Dafa Al Gasemi pada pertandingan yang digelar di King Abdullah Sports City Hall Stadium, Jeddah, Arab Saudi, Senin 14 April 2025 malam WIB. Pasukan Nova Arianto pun harus menerima kekalahan ini.
Soha VN menuliskan, hasil ini menjadi peringatan dini bagi Timnas Indonesia sebelum tampil di Piala Dunia U-17. Apalagi diketahui, turnamen itu akan diisi oleh tim-tim level dunia yang tentu lebih kuat.
"Kekalahan dari Korea Utara tidak hanya mengakhiri perjalanan Indonesia di turnamen Asia tetapi juga menjadi pertanda masa depan yang sangat sulit bagi mereka di putaran final Piala Dunia mendatang, yang diadakan di Qatar," tulis Soha VN dikutip pada Selasa (15/4/2025).
2. Larut dalam Kegagalan
Walau demikian, Soha VN tidak ingin Zahaby Gholy dan kolega larut dalam kegagalan. Media Vietnam itu berharap, mereka bisa segera bangkit dan bersiap untuk Piala Dunia U-17 2025.
Soha VN juga ingin dukungan penuh kepada Garuda Muda tetap digaungkan. Mengingat, mereka merupakan satu-satunya wakil Asia Tenggara di Piala Dunia U-17 2025.
"Tentu saja, sepakbola remaja penuh dengan variabel. Apa yang ditunjukkan di babak penyisihan grup turnamen Asia tetap menunjukkan kemampuan Indonesia tidak buruk," tulis Soha VN.
"Siapa tahu mereka bisa membuat gebrakan di Piala Dunia, jadi teruslah dukung perwakilan Asia Tenggara ini," tutup tulisan tersebut.
Piala Dunia U-17 2025 sendiri akan digelar di Qatar pada 3-27 November 2025. Timnas Indonesia U-17 akan bersaing dengan negara-negara mapan di dunia.
