MIND ID Targetkan Pasok Energi untuk Pembangkit Listrik di Seluruh Sumatera

IDXChannel - MIND ID menegaskan komitmennya mewujudkan swasembada energi nasional. Salah satu upayanya dengan memasok sumber energi untuk pembangkit listrik di seluruh Sumatera.

Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin menyampaikan, PLTU Tanjung Lalang kelolaan HBAP memiliki kapasitas 2x660 megawatt (MW), dan saat ini beroperasi pada tingkat utilisasi sekitar 50 persen. 

Maroef menegaskan, dengan kapasitas besar dan teknologi, Grup MIND ID menargetkan agar Huadian Bukit Asam Power (HBAP) menjadi garda terdepan untuk mampu memasok kebutuhan listrik seluruh Sumatera.

"Kita harus punya target yang besar, dan kami percaya Bukit Asam bersama Huadian Group mampu mewujudkannya,” kata Maroef dalam siaran pers, dikutip Minggu (13/4/2025).

Tak hanya unggul dalam kapasitas, pembangkit listrik tersebut juga mencerminkan standar tinggi dalam pengelolaan lingkungan. PLTU ini telah dilengkapi dengan teknologi Flue Gas Desulfurization (FGD) yang mampu menekan emisi gas buang di bawah ambang batas yang ditetapkan pemerintah, menjadikannya salah satu pembangkit listrik berbasis batu bara paling ramah lingkungan di kawasan.

“PLTU MT Sumsel-8 ini adalah salah satu pembangkit listrik mulut tambang terbesar di Asia Tenggara. Kami bangga bahwa operasionalnya telah menggunakan teknologi rendah emisi yang mendukung prinsip keberlanjutan,” tambah Maroef.

Lebih lanjut, Maroef menegaskan upaya ini merupakan bagian dari strategi besar MIND ID dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam nasional. Melalui Bukit Asam, Grup MIND ID saat ini mengelola total sumber daya batu bara sebesar 5,8 miliar ton, dengan cadangan sebesar 2,9 miliar ton. 

Lebih lanjut, seluruh inisiatif pengembangan energi dijalankan untuk memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan mendukung arah pembangunan nasional.

Cadangan ini juga dioptimalkan untuk dapat memasok kebutuhan energi yang digunakan agar menjalankan program hilirisasi dalam upaya meningkatkan nilai tambah mineral dan batu bara Indonesia.

“Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, dalam mewujudkan kemandirian energi sebagai fondasi kedaulatan bangsa,” tutur Maroef. 

(Febrina Ratna Iskana)