Israel Rebut Rafah untuk Dijadikan Zona Penyangga, 200.000 Warga Gaza Terancam Diusir
TEL AVIV, iNews.id - Militer Israel merampungkan pencaplokan wilayah yang dijadikan koridor baru di Jalur Gaza Selatan. Mereka mendirikan Koridor Morag yang akan memisahkan Rafah dengan wilayah Gaza lainnya.
Army Radio Israel melaporkan, pasukan Zionis telah merebut kendali atas Koridor Morag yang membentang dari perbatasan Gaza dengan Mesir hingga pinggiran Khan Younis.
Pada tahap berikutnya, militer Zionis akan menstabilkan kendali atas Koridor Morag sebelum bergerak maju ke dalam Rafah untuk menjadikannya zona penyangga perbatasan.
Surat kabar Israel Haaretz sebelumnya melaporkan, militer Israel berencana menggabungkan seluruh wilayah Rafah ke dalam zona penyangga yang dibangun di sepanjang perbatasan. Wilayah itu mencakup area seluas 75 kilometer persegi atau sekitar seperlima dari wilayah Jalur Gaza.
Wilayah tersebut berada di antara Koridor Philadelphia di selatan dan rute Morag di utara. Sebelum perang pecah pada 7 Oktober 2023, area itu menjadi rumah bagi sekitar 200.000 warga Palestina.
Pasukan Israel memulai serangan terbarunya di Gaza sejak 18 Maret sekaligus menandai runtuhnya kesepakatan gencatan senjata tahap pertama yang berlaku sejak 19 Januari.
Hampir 51.000 warga Gaza tewas sejak pecahnya perang Israel-Hamas pada 7 Oktober, sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Serangan brutal Israel juga membuat Gaza porak-poranda, menjadi tempat yang hampir tidak layak huni lagi. Hingga kini belum ada informasi mengenai rencana gencatan senjata berikutnya.