Cegah Banjir Impor dari China, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi

Cegah Banjir Impor dari China, Asosiasi Baja RI Minta Pemerintah Perbaiki Regulasi

Terkini | idxchannel | Jum'at, 11 April 2025 - 08:40
share

IDXChannel - Industri Besi dan Baja dinilai belum membutuhkan insentif berlebihan sekalipun tarif impor Amerika Serikat (AS) berpotensi menekan kinerja industri baja nasional.

The Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) atau Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia, menilai yang dibutuhkan pelaku usaha adalah perbaikan regulasi yang mampu melindungi produk baja lokal dan mencegah impor baja secara berlebihan.

"Sebenarnya, kami tidak memerlukan insentif yang berlebihan. Bahwa ini momentum yang baik untuk pemerintah dalam hal ini membuat sebuah terobosan bahwa bagaimana cara mencegah impor (baja),” ujar Director Government Relations & Business Policy Committee IISIA Fedaus saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (11/4/2025). 

Pada tempat yang sama, Chairman IISIA, M Akbar Djohan menjelaskan industri baja dalam negeri tidak terdampak langsung kebijakan proteksionisme perdagangan AS, lantaran pasar ekspor baja ke Paman Sam masih kecil.

Namun, tarif resiprokal dikhawatirkan membuat produk baja dari China dan negara lainnya membanjiri Indonesia karena pengalihan pasar dari AS.

Akbar menilai, kondisi ini membuat produk baja lokal kalah saing, sehingga berdampak pada kinerja perusahaan.

Saat ini kapasitas produksi baja nasional ada di kisaran 20 juta ton per tahun. Sementara, produk baja China di angka 1,2 miliar ton per tahun.

“Mengenai potensi banjirnya produk China, baja dari China. Kalau kita bilang ini tsunami (banjir impor baja). Dengan kondisi terakhir, produksi baja China itu sudah mencapai hampir 1,2 miliar ton per tahun,” kata dia.

(NIA DEVIYANA)

Topik Menarik