Kelab Malam Ambruk saat Konser Musik Tewaskan 184 Orang, Bangunan Tak Penuhi Standar
SANTO DOMINGO, iNews.id - Korban tewas ambruknya atap kelab malam Jet Set di Kota Santo Domingo, Republik Dominika, pada Selasa (8/4/2025), bertambah menjadi 184 orang dengan 200 lainnya luka. Angka tersebut berdasarkan pencarian hingga Rabu (9/4/2025) malam.
Direktur Pusat Operasi Darurat Dominika Juan Manuel Mendez mengatakan petugas tak menemukan korban selamat sejak pencarian pada Selasa sore waktu setempat. Atap kelab malam ikonik berlantai 1 itu ambruk saat menggelar konser musik pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 waktu setempat.
"Kami tidak akan menelantarkan siapa pun. Kami akan terus melakukan pencarian," katanya, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Kamis (10/4/2025).
Belum diketahui pasti penyebab ambruknya atap beton kelab malam itu. Namun bangunan kelab tersebut sempat terbakar belum lama ini.
Menurut Mendez, bangunan tersebut dulunya adalah bioskop, tidak didesain sebagai kelab malam. Standar bangunannya tidak memenuhi standar untuk digunakan kelab malam. Bangunan tersebut didirikan pada 1973 dan sempat direnonasi pada 2010 dan 2015. Pada 2023, kelab tersebut pernah disambar petir.
Sementara itu lokasi kelab malam terus dipenuhi oleh ratusan keluarga korban yang mencari kerabat mereka. Ratusan pengunjung kelab malam diperikirakan terperangkap di bawah retuntuhan beton.
Otoritas belum mengungkap data resmi berapa orang yang berada di dalam bangunan saat atap ambruk. Meski demikian media lokal melaporkan acara konser musik itu diperkirakan dihadiri 500 sampai 1.000 orang.
Petugas Institut Patologi Forensik Nasional Dominika menyatakan telah mengidentifikasi 54 korban tewas. Dari jumlah itu, 28 di antaranya sudah diserahkan kepada keluarga.
Di antara para korban tewas adalah pejabat, politisi, dan atlet nasional Dominika. Bahkan penyanyi merengue dalam konser, Rubby Perez, juga tewas. Jasad Perez ditemukan pada Rabu pagi.
Beberapa menit setelah atap ambruk, layanan telepon darurat 911 Dominika menerima lebih dari 100 panggilan telepon yang meminta pertolongan. Mereka terjebak di bawah reruntuhan beton. Petugas menyelamatkan 145 orang dari reruntuhan dalam operasi sepanjang Selasa.
Selain tim penyelamat dari Puerto Riko dan Israel tiba pada Rabu pagi untuk membantu pencarian.