Calon Kuat Presiden Korsel Setelah Yoon Suk Yeol Digulingkan, Salah Satunya Pendukung Senjata Nuklir

Calon Kuat Presiden Korsel Setelah Yoon Suk Yeol Digulingkan, Salah Satunya Pendukung Senjata Nuklir

Terkini | okezone | Jum'at, 4 April 2025 - 04:23
share

SEOUL – Mahkamah Konstitusi Korea Selatan pada Jumat, (4/4/2025) telah menggulingkan Presiden Yoon Suk Yeol dari jabatannya terkait pemberlakukan darurat militer pada akhir tahun lalu. Dengan keputusan ini, Korea Selatan akan menyelenggarakan pemilihan presiden dadakan dalam waktu 60 hari ke depan.

Presiden dapat menjabat satu kali selama lima tahun di Korea Selatan, dan jajak pendapat terkini menunjukkan pemimpin oposisi utama Partai Demokrat unggul jauh, meskipun menghadapi tantangan hukumnya sendiri.

Berikut ini beberapa calon potensial yang dapat terpilih menjadi Presiden Korea Selatan berikutnya, sebagaimana dilansir dari Reuters.

Lee Jae-Myung

Pemimpin Partai Demokrat dianggap sebagai calon teratas sejauh ini. Politisi kawakan itu kalah dari Yoon dalam pemilihan presiden 2022 dengan selisih suara paling tipis dalam sejarah.

Memimpin dengan selisih dua digit dalam beberapa jajak pendapat terkini, Lee merupakan salah satu anggota parlemen yang bergegas ke Majelis Nasional pada malam deklarasi darurat militer Yoon pada 3 Desember untuk memastikan parlemen menolak perintah militer.

Lee, 61 tahun, memimpin partainya meraih kemenangan telak dalam pemilihan parlemen tahun lalu dan menikmati dukungan kuat dari para pemilih liberal.

Meski begitu, Lee juga punya masalah hukumnya sendiri. Meskipun pengadilan membatalkan putusan bersalahnya atas tuduhan melanggar undang-undang pemilu, ia menghadapi beberapa persidangan atas berbagai masalah mulai dari penyuapan hingga tuduhan yang sebagian besar terkait dengan skandal pembangunan properti senilai USD1 miliar.

Pada 2024, ia selamat dari serangan pisau di sebuah acara dan menjalani operasi untuk tusukan di leher.

Han Dong-Hoon

Mantan pemimpin Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa di Korea Selatan dianggap sebagai pesaing konservatif teratas. Ia adalah penentang yang sangat vokal terhadap deklarasi darurat militer Yoon.

Jaksa yang beralih menjadi politisi berusia 51 tahun itu mengundurkan diri sebagai pemimpin PPP di tengah ketegangan dalam partai atas seruannya agar Yoon mengundurkan diri atas deklarasi darurat militer.

 

Han populer di kalangan pemilih konservatif moderat tetapi menghadapi kritik dari para pendukung Yoon yang menuduh Han mengkhianati partainya dan membiarkan Yoon dimakzulkan oleh Majelis Nasional pada bulan Desember.

Kim Moon-Soo

Menteri ketenagakerjaan tersebut telah memperoleh suara lebih tinggi daripada pesaing konservatif lainnya, meskipun ia mengatakan bahwa ia tidak mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden.

Kim, seperti banyak politisi konservatif lainnya, mengkritik penangkapan Yoon dan sidang pemakzulan yang dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi.

Pria berusia 73 tahun itu kemungkinan akan menjadi kandidat tertua jika ia memutuskan untuk mencalonkan diri.

Oh Se-Hoon

Wali kota Seoul yang konservatif selama empat periode tersebut merupakan pendukung Korea Selatan untuk mempertimbangkan persenjataan nuklir guna melawan saingan beratnya, Korea Utara.

"Selain memiliki potensi nuklir, kita perlu bersiap untuk menempatkan senjata nuklir kita sendiri di atas meja sebagai kemungkinan pilihan strategis," tulisnya di Facebook pada Januari.

Oh tahun ini meluncurkan slogan reformasi regulasinya "KOGA (Korea Growth Again)", yang terinspirasi oleh gerakan MAGA (Make America Great Again) Presiden AS Donald Trump.

Reformasi Oh menargetkan peningkatan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi 5 dari 2 tahun lalu.

Hong Joon-Pyo

Hong, wali kota Daegu yang merupakan basis konservatif, mengatakan bahwa ia sedang mempersiapkan pemilihan presiden berikutnya meskipun menyerukan Mahkamah Konstitusi untuk tidak menggulingkan Yoon.

Anggota parlemen lima periode untuk PPP dan para pendahulunya kalah dalam pemilihan presiden 2017 dari Moon Jae-in.

Hong telah menjadi kritikus vokal terhadap mantan pemimpin partai yang berkuasa, Han, karena menjauhkan diri dari Yoon.

 

Kim Dong-Yeon

Gubernur Provinsi Gyeonggi telah muncul sebagai calon potensial lainnya dari pihak oposisi.

Pada Januari, ia menekankan bahwa aliansi antara dengan Amerika Serikat perlu diperkuat, terlepas dari siapa pun yang memimpin pemerintahan. Ia mengatakan siapa pun yang mencalonkan diri dari Partai Demokrat harus memenangi pemilu.

Topik Menarik