Banyak Tantangan, Repower Asia (REAL) Pilih Fokus Kembangkan Bisnis Hunian Tapak
IDXChannel - PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) memproyeksikan sektor properti tumbuh lebih baik di 2025 dibanding tahun sebelumnya. Hal ini seiring dengan stabilitas ekonomi nasional yang ditargetkan meningkat di atas 5 persen serta berbagai stimulus dari pemerintah dan regulator.
"Dengan perpanjangan insentif PPN DTP serta pelonggaran rasio LTV/FTV hingga 100 persen oleh Bank Indonesia hingga akhir 2025, kami optimistis kebijakan ini akan menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan permintaan properti secara berkelanjutan," ujar Direktur Repower Asia Indonesia (REAL) Yahya Attamimi dalam keterbukaan informasi BEI, Jakarta, Sabtu (29/3/2025).
Di tengah optimisme tersebut, industri properti masih menghadapi sejumlah tantangan, termasuk stagnasi ekonomi global, ketidakpastian geopolitik, serta volatilitas pasar yang berpotensi memengaruhi stabilitas sektor keuangan.
"Dinamika regulasi dan kebijakan moneter pun turut menjadi faktor krusial yang berdampak pada tingkat permintaan properti, akses pembiayaan, serta keputusan investasi para pelaku usaha di industri properti," ujarnya.
Menyikapi berbagai peluang dan tantangan tersebut, ujar Yahya, perseroan pada 2025 fokus memperkuat fundamental bisnis utamanya melalui pengembangan hunian tapak.
"Kami melihat permintaan hunian tapak di 2025 masih sangat menjanjikan di antara sub-sektor bisnis residensial yang lain. Stimulus PPN DTP serta pelonggaran LTV/FTV ini kami yakini sebagai katalis utama dalam meningkatkan daya beli dan mendorong keputusan pembelian konsumen,” ujar Yahya.
Selain fokus pada pengembangan hunian tapak, perseroan juga berupaya mengoptimalkan aset dan menerapkan strategi keuangan yang berorientasi pada likuiditas serta keberlanjutan bisnis. Perseroan juga memperkuat kemitraan strategis dengan perbankan dan mitra terkait guna menghadirkan skema pembiayaan yang kompetitif, memperluas basis pelanggan, serta meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan.
"Adapun dalam memperkuat daya saing, perseroan menerapkan strategi pemasaran multichannel serta pendekatan Agile Organization guna meningkatkan adaptasi terhadap perubahan pasar," katanya.
Melalui penerapan strategi tersebut, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp48 miliar, atas penjualan 24 unit hunian di proyek Botanical Puri Asri. Target ini mencerminkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun sebelumnya.
"Kami optimistis dengan fundamental bisnis yang kokoh, strategi pemasaran yang terukur, serta dukungan kebijakan strategis pemerintah, kinerja perseroan di 2025 dapat tumbuh optimal," ujarnya.
(Dhera Arizona)