Kisah 5 Jenderal TNI Hidup Sederhana, Nomor 4 Pernah Bikin Kaget Prabowo saat Kunjungi Rumahnya

Kisah 5 Jenderal TNI Hidup Sederhana, Nomor 4 Pernah Bikin Kaget Prabowo saat Kunjungi Rumahnya

Terkini | inews | Rabu, 26 Maret 2025 - 23:03
share

JAKARTA, iNews.id - Kisah 5 Jenderal TNI hidup sederhana patut jadi panutan. Pasalnya, para jenderal ini memilih hidup sederhana baik saat masih menjabat atau saat di masa tua. 

Para jenderal TNI ini pernah mendapat fasilitas dari negara untuk menunjang pekerjaannya dengan mengemban pangkat sebagai perwira tinggi TNI. Namun, fasilitas tersebut hilang saat para jenderal ini purnatugas.

Kisah 5 Jenderal TNI Hidup Sederhana

Setelah tidak lagi aktif sebagai TNI, para purnawirawan jenderal ini menjalani hidup dengan sederhana dan jauh dari kata mewah.

Berikut kisah 5 jenderal TNI hidup sederhana yang patut jadi panutan:

1. Jenderal TNI Try Sutrisno

Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno merupakan Wakil Presiden (Wapres) ke-6 RI. (Foto: Istimewa)

Mantan Panglima ABRI dan Wakil Presiden keenam RI ini bisa dijadikan teladan terkait kehidupan sederhana. Pasalnya, Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno rela mencicil rumah selama 15 tahun setelah tidak lagi aktif di TNI.

Hal ini diketahui dari cerita Try dalam wawancara pada akun YouTube Irma Hutabarat - HORAS INANG pada 2022 lalu. 

"Ketika pensiun beliau tidak punya rumah dan tak punya uang. Nyicil selama 15 tahun untuk membayar rumah yang dihuni sekarang ini, Rp85 juta harganya. Seorang Jenderal bintang 4 yang pernah jadi Pangdam berkali kali, KASAD, PANGAB TNI, dan Wakil Presiden," tulis Irma dalam video.

Try diketahui membeli rumah dinas Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dengan cara dicicil. Saat itu, dirinya diperbolehkan membeli rumah dinas KSAD.

"Saya milih rumah KSAD, saya enggak punya, ditawari. Adik-adik saya gak minta, saya dipersilakan bapak boleh mantan KSAD beli rumah dinas. Saya waktu itu jadi KSAD empat tahun. Saya gak mikir (rumah)," ucap Try.

2. Jenderal TNI Djoko Santoso

Jenderal (Purn) Djoko Santoso. (Foto Dispenad).

Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso terjun ke dunia politik usai meninggalkan karier militernya. Dia bergabung dengan Partai Gerindra dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Jejak karier Djoko Santoso tidak tercela di kalangan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM). Dikutip dari Sindonews, Djoko tidak terkait dengan persoalan perusahaan, bisnis, hingga yayasan TNI yang kerap menimbulkan persoalan nasional. 

Suami dari Angky Retno Yudianti tersebut juga dikenal sebagai sosok low profile. Kesederhanaan Djoko pun dimulai dari kecil, di mana dia menyadari ayahnya hanya pensiunan guru dan berpenghasilan pas-pasan harus bekerja keras untuk mewujudkan impiannya. 

Djoko meninggal dunia setelah berjuang melawan pendarahan otak yang dialaminya. Dia sempat menjalani operasi pendarahan otak di RSPAD Gatot Subroto sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhirnya pada 10 Mei 2020.

3. Mayor Jenderal TNI Mung Parahadimulyo

Mung Parahadimulyo. (Foto: dok. Kopassus).

Mayjen TNI (Purn) Mung Parahadimulyo dikenal sebagai sebagai jenderal berlatar belakang pasukan khusus. Mung pernah memimpin Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), cikal bakal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada periode 1958-1964.

Dia dikenal sebagai sosok bersahaja sebagaimana dikisahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam buku berjudul Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto. Meski berpangkat jenderal, Mung tidak mempunyai asisten rumah tangga. 

Prabowo menceritakan, Mung bangun pukul 04.30 WIB, kemudian menyapu dan mengepel rumah. Setelah pekerjaan rumah diselesaikan, jenderal kelahiran Yogyakarta itu baru berangkat ke kantor. 

Tidak hanya itu yang membuat banyak orang terkesan terhadap sosok Mung. Dia dikenal sebagai sosok sangat disiplin dan tidak pernah mencampur urusan dinas dengan kepentingan pribadi, salah satunya terkait kendaraan.

Karena tidak memiliki kendaraan selain kendaraan dinas, anak Mung pun berjalan kaki untuk berangkat ke sekolah. Sementara itu, istri Mung juga harus naik becak untuk berbelanja.

4. Jenderal TNI M Jusuf

Mantan Panglima ABRI Jenderal M Jusuf (kanan) dan Presiden Soeharto (kiri) (foto: Khastara Perpusnas)

Jenderal TNI (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amir atau dikenal dengan M Jusuf merupakan tokoh militer yang sederhana di kalangan prajurit. Panglima ABRI periode 1978-1983 ini dikenal memiliki banyak pengalaman di medan tempur. 

Dalam buku Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Prabowo mengatakan pernah mengunjungi rumah M Jusuf usai pensiun dari Panglima ABRI di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, pada 1995.

Saat itu, Prabowo yang baru saja pecah bintang mengunjungi Jusuf usai laporan korps kenaikan pangkat kepada Panglima ABRI Jenderal Feisal Tanjung serta menyambangi kedua orang tuanya, serta Presiden kedua Soeharto.

Setelah lampu rumah menyala, Prabowo dikagetkan dengan situasi rumah  Jusuf yang tidak ada perubahan. Beberapa perabot di rumahnya bahkan sudah kusam. 

”Saya kaget semua furniture, kursi dan mebel yang ada di rumah tersebut sama persis dengan yang saya lihat waktu dulu ke rumah beliau ini pada tahun 1982. Warnanya sudah terlihat sangat belel bahkan kursi-kursinya dan benang-benangnya sudah mulai lepas,” kata Prabowo. 

Padahal, Jusuf bukan sosok sembarangan. Dia pernah mengemban sejumlah jabatan penting di era pemerintahan Soeharto. Namun, kehidupannya sederhana dan jauh dari kata glamor.

”Tapi beliau tidak mau membeli mobil baru, tidak memiliki penjagaan dan tidak mempunyai ajudan," ujar Prabowo.

Melihat kondisi Jusuf, Prabowo menawarkan pengawal dan ajudan dari Kopassus. Jusuf pun merespons tawaran Prabowo dan berjanji akan menghubunginya jika membutuhkan pengawalan. Namun, Jusuf tidak pernah menghubungi Prabowo.

5. Jenderal TNI AH Nasution

Jenderal (Purn) Abdul Haris (AH) Nasution merupakan sosok panglima TNI yang dikenal sebagai peletak dasar perang gerilya melawan Belanda. Banyak prestasi yang telah ditorehkan selama mengabdi kebada negara.

Setelah pensiun dari TNI, AH Nasution memilih hidup sederhana. Mengutip buku 100 Tokoh yang Mengubah Indonesia karya Floriberta Aning, AH Nasution tinggal di sebuah rumah sederhana di kawasan Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta usai pensiun. 

Rumahnya bahkan sempat tidak dialiri air karena kesulitan ekonomi setelah pensiun. 

Sebagai informasi, AH Nasution meninggal dunia di RS Gatot Soebroto pada 6 September 2000 pukul 07.00 WIB.

Topik Menarik