Usai 6 Bulan Perkuat Brisbane Boar, Rafael Struick Temukan Perbedaan Menarik dari Liga Australia dan Belanda
BRISBANE - Sudah enam bulan kurang striker Timnas Indonesia, Rafael Struick bermain di Liga Australia bersama Brisbane Roar. Dari pengalamannya itu, Struick merasa level kompetisi Liga Australia dan Belanda tidak terlalu jauh, namun tetap ada perbedaan menarik dari segi permainan.
Struick merapat ke klub Australia, Brisbane Roar pada September 2024 lalu. Keputusan yang cukup mengejutkan karena ini menjadi pengalaman pertamanya bermain di luar Belanda.
Seperti diketahui, striker Timnas Indonesia itu memulai kariernya di Belanda bersama ADO Den Haag. Tentu saja, ada perbedaan yang mencolok ketika Struick bergabung dengan klub Australia.
1. Kaget dengan Cuaca
Struick mengungkapkan kalau perbedaan yang mencolok adalah cuaca karena Australia lebih panas dibanding Belanda. Namun, hal itu tak membuat Struick kesulitan beradaptasi.
"Pertama-tama, cuacanya. Seperti hari ini 37 derajat. Jadi, kami berlatih lebih awal dan selesai lebih awal. Bagi saya, itu bagus, jujur saja,” kata Struick, dilansir dari youtube Omroep West, Minggu (9/3/2025).
2. Lebih Menuntut Fisik
Selain itu, Struick menilai kalau kompetisi sepak bola Australia lebih mengandalkan fisik ketimbang teknik. Tapi secara keseluruhan, pemain berusia 21 tahun itu mengatakan liga Australia dan Belanda memiliki level yang cukup mirip.
“Saya juga merasa di sini lebih mengandalkan fisik dibandingkan dengan liga Belanda,” ungkapnya.
“Mungkin sedikit kurang teknis, tapi tetap memiliki level yang bagus. (levelnya) Cukup mirip. Berbeda, tapi tetap mirip,” terang Struick.
Sebagai catatan, sejauh ini Struick tercatat sudah tampil sembilan kali dan mengemas satu gol di Liga Australia musim ini. Tapi, dia mulai terpinggirkan akhir-akhir ini.
Struick sudah absen di enam pertandingan terakhir Brisbane Roar. Bahkan di dua laga terakhir, dia tidak masuk dalam skuad arahan Ruben Zadkovich tersebut.
