Trump Ancam Deportasi 240 Ribu Warga Ukrainadari AS

Trump Ancam Deportasi 240 Ribu Warga Ukrainadari AS

Terkini | okezone | Sabtu, 8 Maret 2025 - 06:44
share

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, pada Kamis bahwa ia akan segera memutuskan apakah akan mencabut status hukum sementara bagi sekitar 240.000 warga Ukraina yang melarikan diri dari konflik dengan Rusia.

1. Trump Pertimbangkan Deportasi Warga Ukraina

Hal ini menyusul laporan Reuters bahwa pemerintahannya berencana mengambil langkah tersebut.

Hal ini mengejutkan karena berbeda dengan sambutan yang diterima warga Ukraina di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden. Hal ini berpotensi menempatkan mereka pada jalur cepat menuju deportasi.

"Kami tidak bermaksud menyakiti siapa pun, kami tentu tidak bermaksud menyakiti mereka, dan saya sedang mempertimbangkannya," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval ketika ditanya tentang pencabutan status warga Ukraina dan mendeportasi mereka, melansir Reuters, Sabtu (8/3/2025).

"Ada beberapa orang yang menganggap itu pantas, dan beberapa orang tidak. Saya akan segera membuat keputusan." 

2. Deportasi Diperkirakan Mulai April

Rencana pencabutan perlindungan bagi warga Ukraina akan menjadi bagian dari upaya yang lebih luas dari pemerintahan Trump. Pemerintahan Trump akan mencabut status hukum dari lebih dari 1,8 juta migran yang diizinkan masuk ke AS berdasarkan program pembebasan bersyarat sementara yang diluncurkan di bawah pemerintahan Biden. Ini sebagaimana diungkapkan seorang pejabat senior Trump dan tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Keempat pejabat tersebut mengatakan, langkah untuk mencabut status warga Ukraina tersebut dapat dilakukan paling cepat pada bulan April. Mereka mengatakan, rencana untuk mencabut status mereka telah dimulai sebelum Trump secara terbuka berselisih dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy minggu lalu.

 

3. Respons Pemerintah AS

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, menepis laporan Reuters dalam sebuah posting di X.

"Belum ada keputusan yang dibuat saat ini," ucapnya.

Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Tricia McLaughlin mengatakan, departemen tersebut tidak memiliki pengumuman baru. 

Badan-badan pemerintah Ukraina tidak menanggapi hal ini. 

Topik Menarik