Pemkot Bekasi bakal Relokasi Warga di Bantaran Sungai usai Banjir Besar
BEKASI, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana merelokasi warga yang selama ini tinggal di bantaran sungai. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir potensi terjadinya banjir.
Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengatakan, pasca-banjir besar mengepung wilayah Bekasi, dia mengimbau warganya agar tidak mendirikan bangunan di bantaran sungai.
Pasalnya, banjir terkadang tidak hanya berdampak pada warga dekat bantaran sungai, tetapi juga mempengaruhi wilayah lain yang lebih jauh.
"Langkah utamanya, kami terus menghimbau jangan terus menggunakan bantaran sungai sebagai tempat tinggal. Kalau toh hanya memang hari ini sudah menjadi tahunan, ada juga mereka yang terdampak tahunan," ujar Tri kepada wartawan, Jumat (7/3/2025).
Tri juga meminta agar warga yang selama ini sudah mendirikan bangunan di pinggir kali agar mulai meniatkan diri untuk pindah. Jika tidak, maka pemerintah akan merelokasi wilayah tersebut.
"Coba untuk kemudian berpindah ataupun pemerintah akan mencoba merelokasi tempat-tempat yang hari ini mengalami banjir yang selalu mereka derita," kata dia.
955.923 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H-5 Lebaran, Terbanyak Menuju Trans Jawa dan Bandung
Sebelumnya, Tri menyampaikan bahwa pemerintah daerah bekerja sama dengan berbagai instansi untuk segera memulihkan fasilitas publik yang rusak akibat bencana.
"Infrastruktur seperti jalan yang putus dan sekolah yang terdampak tengah diinventarisasi, dan kami akan segera memperbaikinya dengan bantuan dari BNPB dan pemerintah pusat," ucap Tri.
Dalam upaya rehabilitasi, dia menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pemulihan serta memitigasi bencana serupa di masa depan.
Bencana banjir dengan rincian 132 titik di 8 kecamatan dengan 23 ribuan KK terdampak atau 61.000 warga. Akan tetapi mayoritas titik yang sebelumnya terendam banjir kini mulai berangsur surut.