Kisah Jose Mourinho, Mantan Pelatih Real Madrid dan Chelsea yang Kritik Keras Pemain yang Puasa Ramadhan

KISAH Jose Mourinho kritik keras pemain yang menjalankan Puasa Ramadhan sempat mendapat banyak sorotan, utamanya bagi umat Muslim dunia. Pasalnya mantan pelatih Real Madrid dan Chelsea itu melarang pemain yang tengah beribadah.

1. Pelatih Penuh Kontroversi

Pelatih asal Portugal yang kini menukangi Fenerbahce itu memang acap kali menunjukkan sisi kontroversialnya, baik ditujukan pada pemain, rival hingga khalayak umum.

Namun tak bisa dipungkiri jika Pelatih berusia 62 tahun tersebut telah mencatatkan sejarah yang mengesankan di dunia sepak bola. Namanya sendiri mulai mencuat setelah membawa Porto juara Liga Champions di tahun 2004 silam.

Sejak saat itu pria berjuluk The Special One ini kerap mendapat tawaran untuk melatih sejumlah klub besar seperti Chelsea, Real Madrid, Inter Milan hingga Manchester United.

2. Kisah Jose Mourinho Kritik Keras Pemain Berpuasa Ramadhan

Kisah Jose Mourinho mengkritik pemain yang menjalankan ibadah puasa ini terjadi ketika ia tengah menjadi juru taktik Inter Milan. Dimana ia sempat mengomentari salah satu pemain Inter yang berpuasa.

Salah satu pemain Inter Milan yang pada saat itu menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah Sulley Muntari. Pesepakbola asal Ghana yang membela il Biscione pada musim 2008-2012.

Pada suatu momen di Agustus 2009, Mourinho sempat merasa kurang puas penampilan Muntari dan berkomentar jika kurang maksimalnya permainan pemain asal Ghana itu adalah karena sedang berpuasa.

“Seharusnya Sulley tidak berpuasa selama Ramadhan saat ada pertandingan” ujar Mourinho pada 2009 silam, dikutip dari Daily Mail.

Tidak hanya itu, The Special One bahkan pernah menyarankan untuk mencoret nama pemain asal Ghana tersebut. Hal ini tentulah menuai banyak kontroversi dan kritik dari masyarakat muslim.

Meskipun kontroversi ini sempat mencoreng citranya, Mourinho tetap melatih beberapa pemain Muslim di berbagai klub yang ia tangani.

Beberapa pemain mengungkapkan bahwa Mourinho sebenarnya memahami keyakinan mereka, tetapi selalu menuntut profesionalisme dan dedikasi penuh untuk tim.