Inilah Perusahaan Tertua di Dunia, Sudah Berdiri Sejak Zaman Nabi Muhammad
JAKARTA – Sebuah perusahaan Jepang yang menjadi perusahaan tertua di dunia telah beroperasi selama lebih dari 1.400 tahun dan dibangun tepat 7 tahun setelah nabi besar umat Islam, Muhammad SAW lahir pada 12 Rabiul awal tahun gajah atau 571 Masehi.
Perusahaan itu adalah Kongo Gumi, sebuah perusahaan konstruksi milik keluarga spesialis pembangunan kuil.
Sejarah Kongo Gumi
Perusahaan ini didirikan oleh Shigemitsu seorang pengrajin asal Korea, yang diundang ke Jepang untuk membangun kuil Buddha pertama, Shitenno-ji.
Setelah berhasil membangun kuil tersebut, Shigemitsu melihat peluang untuk membuat bisnis konstruksi kuil lalu ia memutuskan membangun perusahaannya dengan nama Kongo Gumi.
Selama lebih dari 1.400 tahun, Kongō Gumi mengkhususkan diri dalam pembangunan, restorasi, dan perawatan kuil Buddha serta bangunan bersejarah lainnya, termasuk Kastil Osaka.
Seiring berkembangnya agama Buddha di Jepang, cakupan pekerjaan perusahaan juga meluas hingga mencakup beberapa proyek kuil lainnya seperti Horyu-ji (607) Koyasan (816), dan Istana Osaka (1583).
Keberlanjutannya didukung oleh kemampuannya beradaptasi, seperti mengadopsi teknik konstruksi modern, penggunaan perangkat lunak desain, dan diversifikasi ke proyek perumahan serta perkantoran.
Kongo Gumi mampu bertahan selama perang dunia pertama dan kedua dengan berbagai inovasi. Mereka tidak hanya membuat candi atau kuil, tetapi mereka juga mengembangkan inovasi dengan membuat peti mati dari kayu, karena saat itu situasi perang menelan banyak korban jiwa.
Selain peti mati dari kayu, Kongo Gumi juga berinovasi dengan membuat beton yang tahan terhadap gempa bumi.
Akhir Kongo Gumi
Meskipun mengalami tantangan, termasuk perubahan politik dan ekonomi Jepang, Kongo Gumi bertahan dengan filosofi bisnisnya yang menekankan hubungan baik dengan pelanggan dan fleksibilitas dalam kepemimpinan.
Meskipun perusahaan ini sudah melewati berbagai skema bisnis, akhir dari Kongo Gumi sebagai bisnis keluarga yang independen disebabkan oleh sejumlah faktor, terutama penurunan jangka Panjang dalam pendapatan kuil yang juga dengan investasi properti besar yang terdevaluasi secara parah.
Pada 2006, perusahaan ini diakuisisi dan menjadi anak perusahaan Takamatsu Construction Group, tetapi tetap mempertahankan keahliannya dalam arsitektur tradisional Jepang.