Mendiktisaintek Brian Yuliarto Berstatus Dosen, Mengajar di Mana?
Profil Mendikti Saintek Brian Yuliarto menarik untuk diulas. Brian yang berstatud dosen itu dilantik menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro di Kabinet Merah Putih.
Brian Yuliarto mengaku diberitahu secara mendadak oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengenai penunjukannya sebagai Mendikti Saintek.
"Saya dikontak di Bandung jam 9-an (pagi)," katanya di Istana Negara kepada awak media usai dilantik.
Guru besar ITB mengungkapkan, pesan khusus Presiden Prabowo Subianto adalah untuk mendukung program-program prioritas Presiden.
Pada hari pertama kerja, ia pun langsung mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh rektor perguruan tinggi negeri. Isu utama yang dibahas tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tidak mengalami kenaikan.
Dia menyerukan ke seluruh rektor untuk menyampaikan dengan jelas kepada mahasiswa bahwa UKT tidak naik untuk meredam keresahan di kalangan mahasiswa.
Selain itu ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah tetap mengalokasikan anggaran untuk KIP Kuliah sebagai bantuan sosial bagi mahasiswa tidak mampu untuk tetap bisa menempuh pendidikan tinggi.
Jejak Karier Mendikti Saintek Brian Yuliarto
Dilansir dari laman Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Brian Yuliarto berstatus dosen tetap di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan mengajar program studi Teknik Fisika.Di ITB, dikutip dari laman resmi ITB, Brian Yuliarto menjadi dosen dan peneliti di ITB sejak 2006 hingga saat ini.
Brian juga diangkat menjadi Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2029. Ia juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020-2025.
Tak hanya itu, dengan manajerial kepemimpinan yang baik, Brian juga dipercaya sebagai Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB, Ketua Program Studi Teknik Fisika, dan Ketua Nanoscience and NanoTechnology Research Center ITB.
Brian memiliki kepakaran/keahlian di bidang material fungsional maju dengan subbidang kepakaran nanomaterial dan biosensor. Berbekal pengalaman menjadi peneliti aktif saat bekerja di AIST (Jepang), membawanya untuk berkarier menjadi peneliti di Indonesia hingga mendapatkan gelar profesor di usia relatif muda, yakni 43 tahun.
Brian Yuliarto pun sudah banyak menerbitkan ratusan artikel penelitian internasional bereputasi tinggi pada bidang nanomaterial untuk Sensor, Energi, dan Solar PV, sebanyak 343 karya ilmiah di Scopus dengan sitasi 6043 dan H-Index 40.
Kepemimpinan Brian pada bidangnya juga diakui di dunia internasional, terbukti dengan aktivitasnya sebagai visiting professor dan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dunia seperti UC Berkeley, Queensland University, Nagoya University, KAUST, dan lain-lain.
Jejak Pendidikan Mendikti Saintek Brian Yuliarto
Brian Yuliarto meraih gelar Sarjana Teknik Fisika di ITB (1999). Kemudian ia menempuh pendidikan Magister: Quantum Engineering and System Science Department di The University of Tokyo, Jepang.Sedangkan gelar Doktor bidang Quantum Engineering and System Science Department juga diraihnya di The University of Tokyo.
Pendidikan lain yang ia ikuti adalah Executive Course on Strategic Management and Leadership, Cohort-2 (2024) di Universitas Pertahanan (Unhan).
Ia juga mengikuti pendidikan Middle Top Leadership Management Courser, Jordania (2005), United Nations Leadership.
6 Kisah Nabi Muhammad di Bulan Ramadan, Dari Terima Wahyu Pertama hingga Perintah Berbuka Puasa
Demikian jejak karier Mendikti Saintek Brian Yuliarto. Semoga informasi ini bermanfaat.