Terganggu Pencemaran Udara dan Limbah Pabrik Karpet, Ratusan Ibu di Sukaraja Gelar Aksi Protes
BOGOR, iNewsBogor.id - Ratusan ibu warga Kampung Mandala Sari Desa Cimandala Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor, ramai ramai mengelar aksi protes ke kantor Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Rabu (8/1/2025).
Mereka meminta Camat Sukaraja menindak perusahaan karpet yang beroperasi tidak jauh dari kawasan pemukiman warga di Sukaraja, untuk menghentikan kegiatannya. Pasalnya, warga merasa terganggu dengan pencemaran udara dari limbah karpet, yang di bakar.
Ketua RW 03, Supono (jins kaos hitam) saat memimpin warga mendatangi Kantor Kecamatan Sukaraja guna menyampaikan tuntutan. (Foto : iNewsBogor.id/Wildan)
]
Selain mengeluarkan bau tak sedap, warga khawatir jika dibiarkan terus menerus, mereka akan mengalami gangguan pernafasan atau ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)
"Kami datang kesini untuk menyampaikan aspirasi kami, sebagai warga Kecamatan Sukaraja ,yang tinggal di sekitar perusahaan untuk meminta pihak Kecamatan ,menindak perusahaan karpet yang telah membakar limbah dan menimbulkan bau tak sedap," ujar Supono, Ketua RW setempat kepada wartawan, Rabu (8/1/2025) .
Kepada wartawan di KAntor Kecamatan Sukaraja Supono, mengatakan dirinya beserta warga merasa geram dengan keberadaan pabrik karpet, selain menimbulkan bau tak sedap, pabrik ini kerap menimbulkan suara suara bising, yang mengganggu kenyamanan warga sekitar.
"Pabrik itu bukan hanya mencemari udara dan lingkungan dari limbahnya saja, tapi juga telah mengeluarkan suara bising, yang cukup mengganggu pendengaran kita," ujar Supono.
Warga yang menggekar aksi protes inipun akhirnya langsung menemui Camat Sukafraja, Ria Marliska di kantornya guna menhyampaikan tuntutan. Warga meminta pihak Kecamatan menggelar musyawarah melibatkan warga dan pihak perusahaan duduk bersama mencari solusi.
"Saya selaku Camat di Sukaraja ini, akan memfasilitasi warga untuk bermediasi dengan pihak perusahaan untuk duduk bareng mencari solusi terbaik untuk kedua belah pihak," katanya pada wartawan.
Camat Sukaraja memastikan pihaknya siap menjembatani kedua belah pihak guna membahas tuntutan warga. Sementara itu, saat di konfirmasi melalui pesan what up , Manager HRD perusahaan, enggan menanggapi terkait aksi yang digelar warga.