Mikheil Kavelashvili, Mantan Pemain Manchester City Terpilih sebagai Presiden Georgia

Mikheil Kavelashvili, Mantan Pemain Manchester City Terpilih sebagai Presiden Georgia

Terkini | inews | Sabtu, 14 Desember 2024 - 20:55
share

TBILISI, iNews.id - Mantan pemain sepak bola profesional, Mikheil Kavelashvili, terpilih sebagai presiden Georgia, Sabtu (14/12/2024). Hasil pemungutan suara di parlemen negara Eropa itu memberikan suara untuk mantan pemain Manchester City itu.

Kavelashvili dikenal sebagai politikus yang keras terhadap negara Barat. Dia mengalahkan petahana yang justru pro-Barat. Pandangan-pandangannya sangat anti-Barat, meskipun sering kali hanya bersifat konspirasi. 

Dalam pidato publik tahun ini, dia berulang kali menuduh badan intelijen negara Barat berusaha mendorong Georgia ke dalam perang melawan Rusia.

Sementara itu ratusan orang berunjuk rasa di luar gedung parlemen menentang terpilihnya Kavelashvili. Mereka rela berkumpul di tengah hujan salju sejak sebelum pemungutan suara digelar.

Sebgai sindiran, massa bermain sepak bola di jalanan luar gedung parlemen serta melambaikan-lambaikan kartu merah.

Terpilihnya Kavelashvili memupus keinginan sebagian rakyat Georgia agar negaranya bisa bergabung dengan Uni Eropa yang tentu saja bagian dari Barat.

Seorang demonstran, Vezi Kokhodze, menggambarkan pemungutan suara itu sebagai pengkhianatan terhadap keinginan warga Georgia untuk berintegrasi dengan Barat.

"Pemilihan umum hari ini merupakan keinginan yang jelas dari sistem untuk membawa Georgia kembali ke akar Soviet," ujarnya, seperti dikutip dari Reuters.

Presiden Georgia dipilih oleh dewan elektoral yang terdiri atas anggota parlemen dan perwakilan pemerintah daerah. Dari 225 elektor yang hadir, 224 memilih Kavelashvili. Dia merupakan kandidat tunggal dalam pemilihan itu.

Seluruh partai oposisi tak menggunakan hak suara karena memboikot parlemen sejak pemilihan umum Oktober. Hasil pemilu memberikan suara hampir 54 persen kepada Partai Mimpi Georgia. Kubu oposisi menilai pemilu dipenuhi kecurangan.

Sementara itu presiden yang akan lengser, Salome Zourabichvili, memosisikan dirinya sebagai pemimpin gerakan protes. Dia menegaskan tetap menjabat presiden meski masa jabatannya berakhir. Dia menganggap parlemen yang dibentuk tidak sah karena hasil dari kecurangan pemilu.

Partai-partai oposisi mengatakan akan terus menganggap Zourabichvili sebagai presiden yang sah, bahkan setelah Kavelashvili dilantik pada 29 Desember mendatang.

Topik Menarik