Komentar Pedas Pastor Palestina terhadap Trump soal Sandera Israel di Gaza

Komentar Pedas Pastor Palestina terhadap Trump soal Sandera Israel di Gaza

Terkini | inews | Selasa, 3 Desember 2024 - 10:50
share

TEPI BARAT, iNews.id - Pernyataan Donald Trump yang akan menghukum dengan keras Timur Tengah jika sandera Israel tak dibebaskan sebelum dirinya dilantik sebagai presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2025 mendapat kritikan pedas dari para tokoh Palestina maupun HAM.

Dalam posting-an di akun media sosial Truth Social pada Senin (2/12/2024), Trump mengancam akan menjatuhkan hukuman yang berat terhadap siapa pun yang bertanggung jawab atas belum dibebaskannya para sandera tersebut.

Munther Isaac, seorang pastor Palestina yang bermukim di Betlehem mengkritik Trump bahwa Gaza sudah hancur sebelum ucapan itu.

"Ini (Gaza) sudah seperti neraka di bumi!" ujarnya, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (3/12/2024).

Hal senada disampaikan profesor di School of Security Studies King's College London, Inggris, yang mengatakan Gaza sudah seperti neraka, tapi Trump belum tahu itu. Meski demikian para pejuang Gaza belum juga membebaskan para sandera, sehingga ancaman Trump itu akan sia-sia.

"Tolong beri tahu Trump, Israel sudah melepaskan neraka di Gaza, dan para sandera tidak dibebaskan," katanya.

Penulis The Washington Post Ishaan Tharoor ikut memberikan komentar dengan sindiran, neraka apalagi yang akan dibuat Trump di Gaza.

"Neraka seperti apa lagi yang bukan masuk ketagori kejahatan perang, yang bisa ditimpakan Trump di Gaza yang belum pernah terjadi sebelumnya?" ujarnya.

Mantan kepala organisasi HAM internasional Human Right Watch (HRW) Kenneth Roth, dalam posting-an, menulis sebaiknya Trump bicara dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu karena kunci pembebasan sandera ada pada keputusannya, bukan di Gaza.

"Jika Trump ingin para sandera dibebaskan, dia harus menekan Netanyahu untuk berhenti menghalangi kesepakatan dengan terus-menerus membuat hambatan-hambatan baru," kata Roth.

Sebelumnya Trump menyampaikan ancaman jika sandera Israel tak dibebaskan sampai batas waktu 20 Januari 2025.

“Mohon biarkan kebenaran ini menjadi bukti, jika para sandera tidak dibebaskan sebelum 20 Januari 2025, tanggal di mana saya dengan bangga memangku jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, akan ada hukuman yang keras di Timur Tengah dan kepada mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman terhadap Kemanusiaan ini,” ujarnya.

“Mereka yang bertanggung jawab akan menerima hukuman lebih berat daripada siapa pun yang pernah menerima hukuman dalam Sejarah Amerika Serikat yang panjang dan bertingkat. Bebaskan sandera sekarang!” tulisnya, tanpa menyebut secara rinci pihak-pihak yang dia ancam.

Dalam posting-an itu Trump juga mengecam berbagai komentar namun tidak ada hasil atau langkah konkret untuk membebaskan para sandera. Pernyataannya itu merupakan ejekan terhadap Presiden AS Joe Biden yang sampai saat ini tidak mampu berkontribusi dalam menengahi gencatan senjata di Gaza.

Trump juga tak menjelaskan secara rinci seperti apa hukuman itu akan diterapkan, apakah melibatkan militer AS atau tidak. 

Topik Menarik