Para Wanita Ini Direkrut Tipu Pria Kesepian dan <i>Ngebet</i> Nikah, Raup Rp600 Juta dari Pernikahan Kilat

Para Wanita Ini Direkrut Tipu Pria Kesepian dan Ngebet Nikah, Raup Rp600 Juta dari Pernikahan Kilat

Terkini | okezone | Jum'at, 29 November 2024 - 09:04
share

SEBUAH sindikat penipuan pernikahan kilat tengah mengguncang China. Para pelaku yang terdiri dari agen perjodohan dan wanita-wanita yang bersekongkol, telah meraup keuntungan besar dengan menipu pria lajang yang mendambakan pasangan hidup. Modus operasinya dengan menyamar sebagai calon pengantin, menikah cepat dengan korban, lalu melarikan diri setelah mendapatkan sejumlah besar uang.

Dirangkum dari SCMP, Jumat (29/11/2024), sekelompok perusahaan perjodohan di China barat daya telah diselidiki polisi karena menipu para pria lajang yang putus asa dengan memberikan sejumlah besar uang. Mereka lalu bersekongkol dengan wanita yang menyamar sebagai calon pengantin dan menipu para pria lajang. Para wanita ini meraup hingga 300.000 yuan sekitar Rp650 juta dalam beberapa bulan.

Menurut pernyataan dari pengadilan di Guiyang, provinsi Guizhou, pada bulan September, sebuah kantor polisi di daerah Huaguoyuan telah menerima 180 laporan penipuan perjodohan sejak Maret tahun lalu. Selama periode ini, pengadilan telah menyelesaikan 50 perselisihan yang melibatkan biaya perjodohan yang besar, sebagaimana dilaporkan oleh Red Star News.

Sebelum pihak berwenang memulai tindakan, banyak agen perjodohan yang menyewa ruang kantor kelas atas di Huaguoyuan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan. Beberapa staf mencari pria lajang dari kota-kota kecil dan terpencil di seluruh bagian, sementara yang lain berfokus pada perekrutan wanita lajang, yang sebagian besar wanita tersebut telah bercerai dan terlilit utang. Para wanita itu dibujuk untuk bekerjasama untuk menipu pelanggan pria.

Dalam banyak kasus, hanya beberapa hari setelah pelanggan pria bertemu dengan wanita yang diatur oleh agen perjodohan, mereka setuju untuk menikah. Mereka diperintahkan untuk menandatangani kontrak dengan agen tersebut dan membayar ratusan ribu yuan sebagai mahar.

Pernikahan ini disebut sebagai "pernikahan kilat" karena para pengantin wanita sering kali melarikan diri, menghilang, atau menekan korban pria untuk bercerai melalui berbagai cara, termasuk konflik yang sering terjadi setelah beberapa waktu bersama.

Seorang wanita, dilaporkan memperoleh 300.000 yuan sekitar Rp650 juta dalam tiga bulan dengan melakukan beberapa pernikahan kilat. Dia mendaftarkan pernikahan dengan seorang pelanggan pria lalu mengajukan gugatan cerai dengan alasan KDRT. Dia tidak mengembalikan mahar 170.000 yuan sekitar Rp370 juta dari pria tersebut, bahkan ia mengambil beberapa harta bersama, termasuk mobil yang telah dibelikan pria tersebut untuknya. Setelah perceraian, wanita itu terus melakukan kencan buta sementara agen perjodohan tersebut menyembunyikan status perceraiannya.

Salah satu korban, pria bermarga Liao, berbagi pengalamannya di Red Star News. Pada bulan Mei, Liao melakukan perjalanan ke Guiyang untuk bertemu dengan seorang wanita yang diperkenalkan oleh sebuah agen perjodohan. Dia mendaftarkan pernikahannya hanya dua hari kemudian dan ia juga memberikan hadiah uang tunai sebesar 118.000 yuan sekitar Rp250 juta kepada keluarga mempelai wanita.

 

Setelah berjalan 2 bulan, istri Liao sering meninggalkannya untuk kembali ke Guiyang. Ia meminta agar Liao membelikannya rumah dan mobil, mereka juga sering bertengkar dalam pernikahan ini. Liao menemukan bahwa ia telah berbohong ternyata wanita yang dinikahinya sudah melahirkan lima anak sebelumnya.

Lalu Liao meminta pengembalian uang dari agen perjodohan, ternyata perusahaan tersebut telah ditutup karena penyelidikan polisi. 

Seorang mantan perwakilan layanan pelanggan di salah satu agen perjodohan sebelum penggerebekan polisi memberi tahu Red Star News bahwa mereka tidak khawatir kekurangan pelanggan pria.

"Kami sama sekali tidak khawatir tentang sumber pelanggan pria. Ada banyak di seluruh negeri," kata pekerja itu. "Kami dapat memilih pelanggan pria untuk dari 40 hingga 50 kandidat setiap hari." Ia mencatat bahwa setelah tindakan keras yang dilakukan oleh pihak berwenang Guiyang, beberapa agen ini telah pindah operasi ke provinsi Yunnan di dekatnya.
 

Topik Menarik