Jelang Pilkada OKI 2024, Survei IPO Institute Ungkap Elektabilitas Muchendi-Supriyanto Sulit Dikejar
PALEMBANG, iNewspalembang.id - IPO Institute Research and Consulting yang tergabung dalam Asosiasi Lembaga Survei dan Hitung Cepat Indonesia (ALSHCI) merilis laporan survei pemetaan politik jelang Pilkada OKI 2024, di Kopi Klasik, Palembang, Jumat (22/11/2024).
Hasilnya, IPO Institute menyebut tingkat keterpilihan (elektabilitas) pasangan Muchendi Mahzareki - Supriyanto (MURI) unggul dengan angka 62 jauh meninggalkan pasangan Dja'far-Abdiyanto yang meraih 29,9, sedangkan responden yang belum menentukan pilihan sebesar 8,2.
Direktur Eksekutif IPO Institute, Ahmad Muhaimin menerangkan, survei yang dilakukan pihaknya digelar pada 12-14 November 2024, melibatkan 1.070 responden dengan margin of error lebih kurang 3, dan confident level sebesar 95.
Kelebihan survei yang dilakukan IPO Institute menurut Muhaimin, dilakukan berdasar pada lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan data respon berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbaru yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten OKI.
Sehingga ditambahkan Muhaimin lagi, para surveyor yang diturunkan pihaknya saat sebelum melakukan survei telah terlebih dahulu mengantongi nama-nama responden yang hendak di survei.
Hasilnya masih menurut Muhaimin, pada simulasi pertanyaan terbuka, tanpa memberikan opsi nama pasangan calon, 61,7 responden secara spontan memilih Muchendi, dan 25,9 mengaku akan memilih Dja'far Sodiq seandainya Pilkada OKI digelar saat ini, sementara 3,2 responden memilih Abdiyanto, dan sebesar 8,2 responden memilih Supriyanto, sedangkan 8,2 responden belum menentukan pilihan.
"Sulit untuk mengejar ketertinggalan ini, keajaiban apapun yang terjadi akan sulit bagi pasangan Dja'far Sodiq-Abdiyanto untuk mengejar keunggulan pasangan Muchendi-Supriyanto," kata Ahmad Muhaimin.
Selain itu, survei IPO Institute memotret tingkat keterkenalan (popularitas) Muchendi Mahzareki sebesar 89,6 dan akseptabilitas sebesar 82,1, mengungguli popularitas Dja'far Sodiq yang sebesar 76,2 dan akseptabilitas sebesar 74,5.
Sementara di posisi ketiga ada nama cawabup pendamping Muchendi, Supriyanto yang popularitasnya mencapai 58,9 dengan akseptabilitas 75,8, sedangkan di posisi terakhir tingkat popularitas cawabup pendamping Dja'far Sodiq, Abdiyanto yang sebesar 52, dan akseptabilitas 74,5 dari yang mengenal.
Ditambahkan Muhaimin, survei yang dilakukan pihaknya juga memotret temuan menarik, bahwa angka politik uang di Pilkada OKI tidak akan memengaruhi keterpilihan masing-masing paslon. Mengingat, hampir 90 pemilih masing-masing calon adalah pemilih militan dan fanatik.
"Artinya, yang mereka pilih saat survei, juga akan dipilih saat hari pencoblosan 27 November nanti," tandas Sekjen ALSHCI itu.