Kasus Penembakan di Polres Solsel, AKP Ryanto dan Pelaku Ternyata Dalam Tahap Promosi Kenaikan Pangkat
PADANG - Sebelum terjadi penembakan yang dilakukan Kabag Ops AKP Dadang Iskandar (57), kepada Kasat Reskrim Polres Solsel yakni AKP Ryanto Ulil Anshar (34), mereka dalam promosi kenaikan pangkat dari AKP ke Kompol.
Korban memang baru satu tahun, pelaku sudah tiga tahun sejak tahun 2022 sampai saat ini sebagai pejabat sementara, sebenarnya mereka ini dalam promosi andai kata mereka berprestasi pastinya almarhum ini job kompol dan kabag ops akan job kompol, kata Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono, di RS Bhayangkara, Jumat (22/11/2024).
Namun peristiwa penembakan ini, sudah diluar dugaan, dia juga tidak memprediksi peristiwa ini terjadi, dengan insiden ini kedepan pihaknya akan mengoptimalkan pengawasan. Karena ini peristiwa diluar dari dugaan kita semua, pastinya kami tidak mempresidksi tidak terjadi sebelumnya kami juga apapun kedepan lebih optimal, ujarnya.
Kapolda mengenang, almarhum, merupakan perwira berprestasi, almarhum belum menikah dan seorang yatim bapaknya sudah meninggal sejak kecil dia diasuh ibu.
Karirnya sangat bagus, perjalanan karirnya sangat baik, almarhum respek loyal tinggi, saya perintahkan tumpas habis tambang ilegal terutama yang marak galian c tanpa , dia sudah mempunya prestasi tinggi di bulan ini laporan hasil diserahkan kepada kami, apreasiasi sudah kami lakukan, terangnya.
Kapolda mengakui dalam minggu-minggu ini sebelum peristiwa terjadi salah satu Polres sedang melakukan penegakan hukum terhadap pekerjaan tambang yang diduga ilegal jenisnya penambang sirtu atau galian C di wilayah Solok Selatan.
Yang dilakukan jajaran reserse kriminal Polres Solok Selatan yang dipimpin oleh AKP Ulil, sudah beberapa kami menindak secara tegas pelaku kejahatan jenis yang tanpa izin.
Karena beberapa diantaranya memang berizin tapi kita juga mendalami sampai detik ini mendapat tindakan upaya hukum adalah yang berizin dan tidak berizin, katanya.
Dalam pelaksanaanya penegakan hukum ini, kata Suharyono, memunculkan pro dan kontra tanpa diduga sebelumnya seorang perwira yang juga salah satu tersangka oknum anggota pada posisi kontra.
Pada awalnya penegakan hukum ini sudah kami apresiasi, bahkan terhadap AKP Ulil ini sudah kami berikan penghargaan apresiasi sudah dua kali bertemu saya, baik itu di ruang Polda maupun di rumah dinas, di hari kemarin bertemu lagi disaat ada rapat teknis reserse kriminal umum terutama identifikasi, saya bertemu lagi dan memberikan apresiasi kepada yang bersangkutan atas prestasi penegakan hukum atas tambang galian C, ujarnya.
Saat melepaskan kepergian, salah satu perwira terbaik tersebut, Kapolda sempat mengusap wajahnya dengan sapu tangan, diduga menangis melepaskan jenazah AKP Ryanto Ulil Anshar, tampak ajudan di belakang mengambil sapu tangan di bagian kanannya untuk disimpan.