6 Fakta Kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024, Palestina dan Taliban Ucapkan Selamat
JAKARTA, iNews.id - Fakta-fakta kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat (AS) menarik diketahui. Capres AS dari Partai Republik itu memperoleh 295 suara elektoral, mengunci kemenangan keduanya dalam pilpres AS atas pesaingnya dari Partai Demokrat, Kamala Harris, yang memperoleh 226 suara, berdasarkan proyeksi penghitungan Associated Press hingga Kamis pagi WIB.
Hasil polling sebelum pemungutan suara pada 5 November menunjukkan kedua kandidat bersaing ketat, terutama di tujuh negara bagian medan pertempuran utama. Namun Trump menguasai semua negara bagian itu hingga mengunci kemenangannya.
Berikut fakta-fakta kemenangan Donald Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2024:
1. Kemenangan Meyakinkan dan Mengejutkan
Hasil beberapa polling sebelum pemungutan suara 5 November, suara Trump pernah di bawah perolehan Kamala Harris. Namun secara perlahan dia mengejar hingga beberapa hari sebelum pencoblosan, Trump justru diunggulkan meski selisihnya masih di kisaran 1 sampai 2 persen.
Kemenangan Trump pada pilpres kali ini juga sangat meyakinkan. Perolehan suara populer maupun elektoral secara konsisten terus unggul sejak awal penghitungan suara hingga hasil proyeksi akhir keluar.
Ujungnya ditandai dengan kemenangan Trump di tujuh negara bagian medan pertempuran utama, yakni Georgia, Carolina Utara, Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Arizona, dan Nevada.
2. Presiden ke-47 AS
Kemenangan tersebut menempatkan Trump sebagai presiden ke-47 AS.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada rakyat Amerika atas kehormatan luar biasa karena terpilih sebagai presiden ke-47 dan presiden ke-45," kata Trump, dalam komentar pertamanya usai kemenangan.
Ini merupakan kemenangan keduanya setelah Pilpres AS 2016. Saat itu dia menang atas pesaingnya, Hillary Clinton. Namun upaya Trump untuk mempertahankan kursi Gedung Putih di Pilpres AS 2020 terganjal oleh kemenangan Joe Biden.
Pilpres AS 2020 penuh dengan drama sehingga hasil penentuan pemenang tak bisa diketahui di hari yang sama dengan pemungutan suara atau sehari setelahnya. Ini karena Trump menggugat hasil penghitungan suara di beberapa negara bagian karena menuduh ada kecurangan.
3. Trump: Zaman Keemasan Amerika akan Tiba
Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa AS membutuhkan bantuan rakyatnya. Selain itu dia juga berjanji untuk memperjuangkan kepercayaan itu semampu yang dia bisa.
Menurut Trump, zaman keemasan Amerika Serikat akan datang dengan kemenangannya dalam pilpres ini.
"Ini adalah kemenangan luar biasa bagi rakyat Amerika yang akan memungkinkan kita untuk menjadikan Amerika hebat lagi," kata Trump dalam pidato pertamanya.
4. Harga Bitcoin Tembus Rekor Tertinggi di Asia
Harga bitcoin melesat, menembus rekor tertinggi dalam perdagangan Asia. Pemicunya, investor mata uang digital tersebut condong ke kemenangan Trump. Mata uang kripto terbesar di dunia itu naik 7 persen ke level 75.060 dolar AS, melampaui rekor sebelumnya pada Maret 2024.
Kembalinya Trump ke Gedung Putih dinilai menghidupkan prospek garis yang lebih jelas terhadap regulasi kripto ke depannya.
5. Kamala Harris Ucapkan Selamat
Harris menyampaikan pidato pada Rabu (6/11/2024) mengakui kekalahan atas Trump dalam Pilpres Amerika Serikat 2024. Dia juga meminta para pendukungnya untuk menerima hasil tersebut.
Selain itu Harris juga berjanji akan terlibat dalam peralihan kekuasaan secara damai setelah Trump mengamankan masa jabatan kedua di Gedung Putih.
Meski demikian, Harris mengaku sangat memahami kekecewaan para pendukungnya.
"Saya tahu banyak orang merasakan dan mengalami berbagai emosi saat ini, saya paham. Tapi kita harus menerima hasil pilpres ini," katanya.
Dia juga sudah berbicara dengan Trump untuk mengucapkan selamat. Perempuan yang saat ini menjabat wakil presiden itu juga mengatakan akan membantu Trump dan timnya dalam transisi pemerintahan.
6. Banjir Ucapan Selamat dari Pemimpin Dunia
Bahkan sebelum hasil akhir keluar dan suara elektoral belum mencapai 270 sebagaimana syarat kemenangan pilpres AS, Trump sudah mendapat ucapan selamat dari para pemimpin dunia.
Presiden El Salvador Nayib Bukele menjadi salah satu pemimpin dunia pertama yang memberi selamat kepada Trump.
"Selamat kepada Presiden Terpilih Amerika Serikat (Donald Trump)," kata Bukele, di media sosial X.
Di antara para pemimpin dunia lainnya yang pertama mengucapkan selamat adalah Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.
Dia menyebut capres dari Partai Republik itu sedang menuju kemenangan besar dalam pilpres Amerika Serikat.
Kanselir Austria Karl Nehammer, Presiden Serbia Aleksandar Vucic, Perdana Menteri India Narendra Modi juga ikut memberikan selamat.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas serta pemerintahan Taliban Afghanistan juga mengucapkan selamat serta menyampaikan harapan babak baru kepemimpinan AS.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Afghanisyan Abdul Qahar Balkhi mengatakan, Taliban berharap adanya babak baru dalam hubungan dengan AS setelah kemenangan Trump.
"(Trump) Akan mengambil langkah-langkah realistis menuju kemajuan konkret dalam hubungan antara kedua negara serta kedua negara bisa membuka hubungan babak baru," katanya.
Sekjen PBB Antonio Guterres termasuk pemimpin lembaga internasional yang mengucapkan selama dan harapan.