Viral! 3 Siswa SDIT Dipulangkan Paksa: SPP Nunggak Rp42 Juta, Harapan Mereka Hancur!

Viral! 3 Siswa SDIT Dipulangkan Paksa: SPP Nunggak Rp42 Juta, Harapan Mereka Hancur!

Terkini | pandeglang.inews.id | Jum'at, 25 Oktober 2024 - 15:50
share

PANDEGLANG, iNewsPandeglang.id - Di tengah kesulitan ekonomi yang melanda masyarakat, tiga siswa SDIT IC MA di Pandeglang, Banten, terpaksa dipulangkan paksa oleh pihak sekolah karena orangtua mereka belum membayar tunggakan sumbangan pendidikan. Kejadian ini viral dan menggugah rasa empati publik terhadap nasib anak-anak yang dikenal sebagai murid berprestasi ini.

Ketiga murid, yang orangtuanya bekerja sebagai buruh, hanya bisa merasakan kepedihan saat mereka dipulangkan saat jam pelajaran berlangsung. Ketiga siswa ini dijemput menggunakan mobil operasional sekolah dan diantar kembali ke rumah mereka di Menes, Banten.

Mereka tidak dipulangkan karena berbuat nakal; sebaliknya, mereka dikenal sebagai murid berprestasi. Sekolah mengambil langkah ini karena orangtua mereka belum melunasi total tunggakan sumbangan biaya pendidikan dan SPP sebesar Rp42 juta. Anak tertua, yang kini duduk di kelas 6 SD, terancam tidak bisa melanjutkan pendidikan ke SMP karena tidak dapat mengikuti ujian nasional.


Defi Fitriani, salah satu orangtua siswa, tak dapat menahan air mata saat diwawancara mengenai pemulangan paksa anaknya dari SDIT IC MA. Rasa sedih dan hancur menyelimuti hati orangtua yang berjuang demi pendidikan anak. Foto Tangkapan Layar RCTI

 

Orangtua merasa tindakan sekolah tersebut sangat sewenang-wenang. "Saya merasa sangat sedih dan hancur saat anak-anak dipulangkan secara paksa. Anak-anak pun menangis setelah guru-gurunya pulang mengantarkan mereka. Bahkan, guru yang mengantar juga ikut nangis, dan mereka bertanya kapan bisa sekolah lagi," ungkap Defi Fitriani, salah satu orangtua, dengan berurai air mata dalam tayangan RCTI, Jumat (25/10/2024).

 

Seharusnya, sekolah memberikan perhatian lebih kepada murid-murid dari keluarga kurang mampu, terutama jika mereka memiliki prestasi baik. Namun, hingga kini, pihak SDIT IC MA dan Yayasan Islami belum memberikan konfirmasi terkait pemulangan paksa murid-murid tersebut.

Berapa sebenarnya biaya sumbangan pendidikan dan SPP per bulan yang harus dibayar oleh orangtua siswa hingga menyebabkan mereka terpaksa meninggalkan bangku sekolah?

Saat ini, belum ada keterangan resmi mengenai besaran biaya SPP dari pihak SDIT IC MA. Namun, publik sangat berharap agar sekolah dapat transparan dalam hal ini, mengingat situasi ekonomi yang sulit yang dihadapi oleh banyak keluarga.

Kepedulian dan pengertian dari pihak sekolah sangat diharapkan agar anak-anak tetap mendapatkan akses pendidikan, meskipun dalam keadaan terbatas secara finansial. Banyak masyarakat berharap agar pihak SDIT IC MA dapat mempertimbangkan kembali keputusan tersebut dan mencari solusi yang lebih manusiawi untuk mendukung masa depan pendidikan siswa-siswa berbakat ini.

Topik Menarik