Sri Mulyani Pastikan Kinerja APBN Solid Dukung Transisi Jokowi ke Presiden Prabowo
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan kinerja APBN sampai dengan Agustus 2024 tetap terjaga dengan defisit yang terkendali di tengah gejolak ekonomi global. Pendapatan negara terkontraksi 2,5 yoy sedangkan belanja negara tumbuh 15,3 yoy.
Dengan kinerja tersebut, APBN mencatatkan defisit Rp153,7 triliun atau 0,68 PDB, tetap terkendali dengan keseimbangan primer yang masih surplus Rp161,8 triliun.
Kinerja APBN yang diprakirakan tetap terjaga sampai akhir tahun ini akan menjadi pondasi kuat untuk mendukung transisi yang solid di tahun 2025, kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Hasil Rapat KSSK di Gedung BI, Jakarta, Jumat (18/10/2024).
Realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.777,0 triliun atau 63,4 persen dari target APBN 2024, terkontraksi 2,5 persen yoy.
Realisasi penerimaan pajak mencapai Rp1.196,5 triliun, terkontraksi 4,0 persen yoy, dipengaruhi oleh moderasi harga komoditas dan peningkatan restitusi.
Sementara, penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp183,2 triliun, tumbuh 6,8 persen yoy dipengaruhi relaksasi ekspor komoditas tembaga serta kenaikan produksi hasil tembakau golongan II dan III.
Di sisi lain, realisasi PNBP mencapai Rp383,8 triliun, terkontraksi 4,8 persen yoy, terutama dipengaruhi oleh kurang optimalnya lifting migas serta moderasi harga mineral dan batu bara.
Realisasi belanja negara mencapai Rp1.930,7 triliun atau tumbuh tinggi 15,3 persen yoy, terutama untuk menopang berbagai agenda pembangunan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan tetap menjaga kesejahteraan masyarakat.
Realisasi belanja negara meliputi realisasi belanja pemerintah pusat yang mencapai Rp1.368,5 triliun, tumbuh 16,9 persen yoy dan realisasi transfer ke daerah yang mencapai Rp562,1 triliun, tumbuh 11,6 persen yoy.
Peningkatan realisasi belanja negara terutama untuk pelaksanaan berbagai program yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat, termasuk program perlinsos, subsidi, dan infrastruktur, kata Menkeu.
Selain itu, belanja negara dimanfaatkan untuk dukungan kegiatan Pemilu 2024, pembayaran gaji dan tunjangan ASN/TNI/Polri (termasuk THR, gaji 13, dan kenaikan gaji), serta dukungan untuk penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Penampakan Puluhan Polisi Gendut Polres Trenggalek, Wajib Jalani Program Turun Berat Badan
Realisasi pembiayaan anggaran mencapai Rp291,9 triliun atau 55,8 persen dari APBN. Realisasi tersebut terdiri dari realisasi pembiayaan utang yang mencapai Rp347,6 triliun (53,6 persen dari target APBN 2024 yang sebesar Rp648,1 triliun), meliputi penerbitan SBN (neto) sebesar Rp310,4 triliun dan pinjaman (neto) sebesar Rp37,2 triliun. Pembiayaan utang masih on-track untuk memenuhi kebutuhan APBN tahun berjalan.
Pengelolaan pembiayaan utang dilaksanakan secara hati-hati dan terukur dengan memperhatikan outlook defisit APBN dan likuiditas Pemerintah, serta mencermati dinamika pasar keuangan dan menjaga keseimbangan antara biaya dan risiko utang.