Aksi Simpati untuk Palestina Semakin Menggugah, LMI Serukan Kepedulian di Milad ke-29
SURABAYA, iNewsSurabaya - Aksi dukungan terhadap Palestina terus bergema di seluruh Indonesia. Sebagai bentuk kepedulian, Lembaga Manajemen Infaq (LMI) memperingati milad ke-29 dengan tema besar "Palestine Under Siege". Dalam acara ini, LMI menyerukan masyarakat untuk berdaya bersama dalam membantu saudara-saudara di Palestina yang tengah terjepit oleh konflik berkepanjangan.
Puncak perayaan yang berlangsung pada Minggu (6/10/2024) di Graha ITS, Surabaya, menyedot perhatian sekitar 1.500 peserta. Mereka terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari donatur setia, aktivis kemanusiaan, hingga tokoh masyarakat, mahasiswa, dan pelajar yang datang untuk menunjukkan solidaritas mereka.
Agung Wicaksono, Direktur Utama LMI, dalam pidatonya mengungkapkan bahwa milad ini bukan hanya menjadi momen refleksi perjalanan 29 tahun LMI, tetapi juga menjadi panggung untuk mengenang satu tahun genosida di Palestina.
"Kami tak ingin berbahagia sementara saudara-saudara kita di Palestina terus dirundung derita. Kami ingin menjadi bagian dari mereka, dari umat muslim di seluruh dunia," ujarnya.
Bhabinkamtibmas Polsek Payung Sekaki Hadiri Arisan Silaturahmi untuk Jaga Kondusifitas Jelang Pemilu
Data terbaru yang disampaikan dalam acara tersebut mengungkapkan realitas tragis: lebih dari 40.500 nyawa melayang dan 93.778 warga Palestina mengalami luka-luka akibat agresi zionis Israel.
Dengan membawa tema ini, LMI berharap dapat menggugah kembali kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya berdiri bersama Palestina dalam masa sulit ini.
Acara yang diwarnai oleh penampilan penuh semangat dari grup nasyid Shoutul Harokah ini semakin menghidupkan suasana. Mereka membawakan lagu-lagu bertema kemanusiaan yang menggugah hati.
Tak hanya itu, Syekh Ahmed Abuajwa, seorang mahasiswa kedokteran asal Palestina, turut hadir membagikan kisahnya yang menyentuh tentang kehidupan di tengah perang.
"Beliau akan menceritakan secara langsung bagaimana warga Palestina berjuang kehilangan tempat tinggal, makanan, dan bahkan keluarga," kata Agung.
Namun, LMI tidak hanya menyoroti isu Palestina. Dalam perayaan ini, mereka juga memberi ruang bagi para penyandang disabilitas untuk menampilkan bakat dan karya mereka, menunjukkan bahwa komitmen LMI tidak terbatas pada satu isu. "Kami ingin lembaga ini inklusif dan peduli pada semua kalangan," ujar Agung.
Eric Kurniawan, Ketua Pengurus LMI, menambahkan bahwa LMI terus berkomitmen untuk menjadi lembaga yang berkelanjutan dan relevan, sesuai dengan semangat Sustainable Development Goals (SDGs). "Kami bertekad untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemanusiaan," tuturnya.
Dengan semangat yang menyala, LMI berupaya agar masyarakat Indonesia terus peduli dan terlibat dalam aksi nyata untuk membantu mereka yang membutuhkan, khususnya warga Palestina yang masih berjuang di tengah konflik yang tiada henti.