50 Contoh Peribahasa Lengkap dengan Maknanya, Ada Bagai Mendapat Durian Runtuh
Peribahasa merupakan salah satu materi yang dipelajari saat belajar Bahasa Indonesia. Artikel ini akan mengulas 50 contoh peribahasa, lengkap dengan maknanya.
Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu (dalam peribahasa termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).
Makna lain peribahasa, seperti dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ungkapan atau kalimat ringkas padat, berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Berikut ini SINDOnews tampilkan 50 contoh peribahasa
1. Ayam itik raja pada tempatnyaPeribahasa ayam itik raja pada tempatnya bermakna setiap orang berkuasa di tempatnya atau di lingkungannya2. Ayam putih terbang siangMakna peribahasa ayam putih terbang siang adalah mudah ketahuan (tentang perkara dan sebagainya).
3. Ayam hitam terbang malamMakna peribahasa tersebut adalah sukar ketahuan (tentang perkara dan sebagainya).
4. Ayam ditambat disambar elangMakna peribahasa di atas adalah malang sekali. Bisa juga bermakna bernasib buruk.
5. Ayam bertelur di padiPeribahasa ayam bertelur di padi bermakna seseorang yang hidup senang dan mewah.
Baca Juga: Contoh Peribahasa Menggunakan Kata Panjang, Yuk Dicatat!
6. Ayam bertelur sebutir ribut seluruh negeri, penyu bertelur baribu-ribu tiada seorang pun yang tahu.Peribahasa ini bermakna orang yang baru memiliki sedikit kekayaan, tetapi sangat membanggga-membangkannya. Padahal, banyak orang yang lebih kaya.
7. Bagai ayam pulang ke pautanMakna peribahasa tersebut adalah perihal seseorang yang merasa tidak canggung; sudah pada tempatnya.
8. Ayam dapat musang pun dapatPeribahasa ayam dapat musang pun dapat memiliki makna berhasil menangkap pencuri berikut dengan barang curiannya.
9. Buah manis berulat di dalamnyaPeribahasa ini memiliki makna perkataan yang manis-manis biasanya mengandung maksud yang kurang baik.
10. Sebab buah dikenal pohonnyaMakna dari peribahasa di atas adalah dari perbuatan atau perangai seseorang dapat diketahui asalnya. Bisa juga dimaknai dari perbuatannya dapat diketahui watak dan tingkah laku seseorang.
Jadwal Bahrain vs Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Live di RCTI dan GTV!
11. Bagai pohon tidak berbuahPeribahasa pohon tidak berbuah merupakan kiasan bagi orang berilmu yang tidak mengamalkan ilmunya
12. Di mana buah masak, di situ banyak burung hinggapMakna peribahasa tersebut adalah banyak teman yang datang bila sedang untung
13. Buah masak tergantung tinggi, hendak diambil gala tak sampaiPeribahasa di atas memiliki makna tidak memiliki kekuatan mencapai tujuan.
14. Pisang tak berbuah dua kaliPeribahasa pisang tak berbuah dua kali bermakna nasib baik tidak datang dua kali.
15. Bagai mendapat durian runtuhPeribahasa ini memiliki makna mendapat keuntungan yang tidak tersangka-sangka atau tidak dengan bersusah payah.
16. Seperti mentimun dengan durianMakna peribahasa ini adalah perlawanan yang tidak sebanding (antara orang lemah dan orang kuat, orang bodoh dan orang pandai).
17. Seperti durian menunjukkan pangsaPeribahasa ini memiliki makna perihal seseorang yang senang menunjukkan kelebihan dirinya.
18. Tak ada beras yang akan ditanakPeribahasa ini bermakna tidak ada kelebihan yang pantas dikemukakan
19. Tak beras antah dikisikMakna peribahasa ini adalah melakukan segala sesuatu asal maksud tercapai
20. Ada beras, taruh dalam padiPeribahasa ini bermakna rahasia hendaklah disimpan baik-baik.
21. Tikus jatuh ke dalam lubang berasMakna peribahasa ini adalah bertekuk lutut.
22. Seperti beras lembap, dijual tak laku, ditanak tak mualPeribahasa ini memiliki makna sesuatu yang tidak berharga.
23. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.Peribahasa yang sangat populer ini berarti menurutkan adat kebiasaan tempat yang didiami. Dengan kata lain, di mana pun kita berada harus menghormati adat istiadat yang berlaku di tempat tersebut.
24. Langit runtuh bumi cairArti peribahasa ini adalah perihal seseorang yang kehilangan tempat bergantung.
25. Ke langit tak sampai, ke bumi tak nyataPeribahasa tersebut bermakna setengah-setengah, kepalang tanggung di dalam menyelesaikan pekerjaan atau mempelajari ilmu.
26. Langit diukir, anak istri kelaparanPeribahasa ini bermakna orang yang banyak cakap, tetapi tidak memberikan hasil sama sekali.
27. Jadi bumi langitMakna peribahasa ini adalah menjadi orang tempat menggantungkan nasib dan harapan.
28. Daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati berkalang Makna peribahasa tersebut adalah daripada menanggung malu lebih baik mati.
29. Di mana tanah dipijak, di situ langit dijunjungPeribahasa di atas bermakna hendaklah mengikuti adat negeri yang didiami.
30. Tanah lembah kandungan air, kayu bengkok titian keraMakna peribahasa di atas adalah kejahatan tidak terjadi kalau tidak disebabkan oleh keadaan lain.
31. Menimbun tanah yang tinggi, menggali tanah yang lekukArti peribahasa tersebut adalah memberi bantuan kepada orang kaya dan menyia-nyiakan orang-orang miskin.
32. Bagai tanah pelempar balamPeribahasa tersebut bermakna melakukan usaha dengan tidak sungguh-sungguh.
33. Seperti api dalam sekamPeribahasa yang cukup populer ini bermakna hal-hal tidak baik yang tidak tampak.
34. Api padam puntung berasapMakna peribahasa ini adalah perkara yang sudah putus, tetapi timbul lagi.
35. Api padam puntung hanyutPeribahasa ini memiliki makna sudah habis (tamat) benar-benar.
36. Meletakkan api di bubunganMakna peribahasa ini adalah sengaja mencari bahaya.
37. Bersuluh menjemput apiPeribahasa ini bermakna bertanya tentang sesuatu yang sudah diketahui.
38. Menggantungkan kain kotor di muka pintuPeribahasa ini bermakna melakukan pekerjaan bodoh hanya akan mendatangkan malu.
39. Jadi kain basahanPeribahasa ini memiliki makna sudah menjadi miskin (hina); hilang kekayaannya (kemuliaannya dan sebagainya).
40. Kain lama dicampak buang, kain baru pula dicariMakna peribahasa ini adalah menceraikan istri tua dan mencari istri muda.
41. Kain basah kering di pinggangMakna peribahasa ini adalah miskin sekali atau sangat miskin.
42. Telah meraba-raba tepi kainPeribahasa ini bermakna sudah sakit payah; sudah hampir meninggal.
43. Ada padi segala menjadiPeribahasa ini bermakna orang kaya dapat mencapai apa yang diinginkannya.
44. Padi segenggam dengan senang hati lebih baik daripada padi selumbung dengan bersusah hatiMakna peribahasa ini adalah kesenangan hati lebih berharga daripada kekayaan.
45. Bak ilmu padi, kian berisi kian merundukPeribahasa yang cukup populer ini bermakna seseorang yang makin tinggi ilmunya makin merasa rendah hati.
46. Diserakkan padi awak diimbaukan orang lainPeribahasa ini bermakna orang lain dipelihara, keluarga sendiri disia-siakan.
47. Padi masak, jagung mengupihMakna peribahasa ini adalah keuntungan yang diperoleh dengan berlipat ganda.
48. Mata memandang apa hendak sakit, bahu memikul timpa perasaanPeribahasa ini bermakna berapa jua susah orang melihat suatu penderitaan yang ditanggung oleh orang lain, terlebih susah jua orang yang menanggungnya. Dengan kata lain, betapa pun berat orang melihat penderitaan orang lain, masih lebih berat orang yang mengalami penderitaan tersebut.
49. Mata tidur, bantal terjagaMakna peribahasa ini adalah tentang seorang istri yang berlaku serong ketika suaminya sangat percaya akan kelurusannya
50. Tiba di mata dipejamkan, tiba di perut dikempiskanPeribahasa ini bermakna perlakuan tidak adil. Orang yang kesalahannya besar tidak dihukum, sementara orang yang kesalahannya kecil mendapat hukuman berat.
Demikian 50 contoh peribahasa lengkap dengan maknanya. Semoga artikel ini bermanfaat.