UNIFIL Tolak Mentah-Mentah Seruan Israel untuk Pindah agar Leluasa Serang Lebanon
BEIRUT, iNews.id - Israel mendesak pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon, UNIFIL, untuk meninggalkan beberapa posisi mereka di dekat perbatasan kedua negara. Informasi tersebut disampaikan militer Israel kepada UNIFIL.
Permintaan itu disampaikan di tengah upaya Israel untuk melakukan serangan darat ke Lebanon
Israel bahkan menuduh Hizbullah memanfaatkan UNIFIL dan warga sipil, sebagai tameng. Tuduhan itu berkali-kali dibantah Hizbullah.
Sementara itu Komando UNIFIL mengonfirmasi mereka tidak akan meninggalkan posisi mereka dan akan terus meninjau situasi keamanan. Beberapa negara yang mengirim pasukan untuk UNIFIL juga menegaskan tak akan menarik pasukan mereka, seperti Irlandia dan Indonesia.
UNIFIL bertugas sesuai amanat Dewan Keamanan PBB berdasarkan Resolusi Nomor 1701 setelah perang Israel-Hizbullah berakhir pada 2006. Pasukan pernjaga perdamaian UNIFIL berpatroli di garis pemisah antara Lebanon dan Israel.
UNIFIL menegaskan warga sipil harus dilindungi bersama dengan infrastruktur sipil berdasarkan hukum internasional.
Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan telah menghubungi UNIFIL dan memastikan, meski Israel melakukan serangan sporadis dan melanggar Garis Biru, tidak ada invasi skala penuh yang terjadi.
"Pasukan penjaga perdamaian terus menjaga semua pangkalan dan pos pengamatan di sepanjang Garis Biru," kata Dujarric.
Dia mendesak negara-negara yang punya pengaruh besar untuk menggunakan kekuatan mereka meredakan ketegangan, bukan justru meningkatkannya.