Libatkan 6 Pembicara Berbagai Negara, IKJ Gelar Seminar Bahas AI dalam Dunia Seni

Libatkan 6 Pembicara Berbagai Negara, IKJ Gelar Seminar Bahas AI dalam Dunia Seni

Terkini | sindonews | Rabu, 2 Oktober 2024 - 16:31
share

Institut Kesenian Jakarta (IKJ) menggelar seminar internasional tentang seni , kecerdasan buatan, dan masyarakat. Seminar ini menggandeng 6 pembicara kunci dari berbagai negara.

Rektor IKJ Indah Tjahjawulan mengatakan, isu kecerdasan buatan dan seni saat ini menjadi penting karena kreativitas menjadi salah satu nilai utama dalam kemanusiaan.

Menurutnya, AI telah berkembang pesat melampaui apa yang dibayangkan dalam kehidupan sebab telah memberi banyak dampak pada kehidupan pelaku seni.

"Oleh karena itu dunia pendidikan perlu membahas AI dan dampaknya kepada masyarakat. Harapannya seminar ini dapat memberi kontribusi terkait realitas AI dan dampaknya bagi masyarakat dan seni," katanya , dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (2/10/2024).

Seminar dua hari ini akan melibatkan enam pembicara kunci dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Korea, Belanda, Prancis, dan Indonesia. Pembicara kunci pada hari pertama adalah Prof. Gunalan Danarajan dari Michigan University, Amerika Serikat.

Prof. Gunalan Danarajan dalam paparannya berjudul Tangled Histories of Artificial Intelligence Automated Devices and Combinatorial Art membahas mengenai cara manusia berpikir tentang teknologi perlu berubah secara fundamental.

Jeong dari Seoul Institute of the Arts, Prof. Dr. dan Richardus Eko Indrajit dari Universitas Pradita dengan moderator Areispine Dymussage Miraviori dari University of California, Riverside. Sementara itu, pembicara kunci pada hari kedua adalah Aone van Engelenhoven dari Leiden University, Romain Fohr dari Universit Sorbonne Nouvelle, Paris, dan Martin Suryajaya dari IKJ dengan moderator Bawuk Respati, S.Sn, M.Si dari Tokyo University of Foreign Studies (TUFS).

Para pembicara lainnya membahas topik-topik yang menarik yaitu Arts, AI and Human Civilization, kemudian Arts, AI and Artists, lalu Arts, AI and Cultural Heritage, dan Arts, Ai and Human Daily Life.

Topik Menarik