Netanyahu Sesumbar: Tak Ada Tempat di Timur Tengah yang Tak Bisa Dijangkau Israel
TEL AVIV, iNews.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan Iran bahwa tidak ada tempat di Timur Tengah yang tidak terjangkau oleh negara zionis itu. Hal tersebut disampaikan politikus Yahudi itu di tengah militer Israel melancarkan serangan terhadap Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
“Tidak ada tempat di Timur Tengah yang tidak dapat dijangkau Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video yang dikeluarkan dalam Bahasa Inggris, Senin (30/9/2024).
Dia juga menghasut rakyat Iran agar jangan lagi mengikuti perintah para penguasa Iran saat ini yang berada di bawah pengaruh rezim republik Islam sejak Revolusi 1979. “Jangan biarkan sekelompok kecil teokrat menghancurkan harapan dan impian kalian,” ucap Netanyahu.
“Semuanya akan berbeda. Kedua negara kita, Israel dan Iran, akan berdamai. Iran akan berkembang pesat seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ucarnya.
5 Berita Populer: Kutipan Ayat Al-Qur’an Indah hingga Tersangka Pembubaran Diskusi di Kemang
Israel dalam beberapa hari terakhir melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon terhadap “Poros Perlawanan”, jaringan kelompok militan yang bersekutu dengan Iran di wilayah tersebut, termasuk di Suriah, Yaman, dan Irak.
Pada Sabtu (28/9/2024) lalu, militer Israel memastikan Sekjen Hizbullah, Hassan Nasrallah, gugur akibat serangan udara zionis di pinggiran Kota Beirut, sehari sebelumnya. Komandan Front Selatan Hizbullah, Ali Karaki, juga tewas bersama Nasrallah.
Tak hanya itu, komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Abbas Nilforoushan, dan sejumlah prajurit pengawal Nasrallah juga meninggal akibat serangan Israel.
Laman The Wall Street Journal melaporkan, Israel telah mengumpulkan intelijen sebagai persiapan untuk invasi darat yang lebih luas ke Lebanon. Menurut prediksi, operasi darat militer zionis di negeri Arab itu bakal terjadi pekan ini, menurut sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pasukan khusus Israel dikatakan melakukan serangan kecil yang terarah ke Lebanon Selatan dan memasuki terowongan Hizbullah di sepanjang perbatasan kedua negara. Persiapan serangan itu sendiri telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
Israel dilaporkan mendapat tekanan dari Amerika Serikat untuk menghindari invasi skala besar, sehingga waktu operasi darat tersebut dapat berubah. Mantan pejabat militer Israel, Amir Avivi mengatakan, invasi darat zionis akan dilakukan dalam waktu dekat. Dia pun menyebut serangan kecil ke Lebanon Selatan itu menjadi bagian dari persiapan operasi darat Israel.