Viral Pengemudi Gagal Isi Pertalite Gara-Gara Data MyPertamina Dipakai Orang Lain hingga 420 Liter
JAKARTA - Pemerintah akan memberlakukan pembatasan pembelian bahan bakar minyak ( BBM ) bersubsidi, seperti Pertalite dan solar. Masyarakat yang ingin memanfaatkan subsidi harus mendaftarkan kendaraannya melalui aplikasi MyPertamina.
Sebelum pembatasan pengguna Pertalite atau Solar direalisasikan, Pertamina semakin gencar melakukan sosialisasi. Pertamina mengimbau masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya guna mendapatkan qr code sebagai syarat mengisi BBM bersubsidi.
Namun, baru-baru ini viral di media sosial seorang pemilik mobil LCGC (low cost green car) Daihatsu Sigra gagal mengisi BBM Pertalite karena sudah dipakai orang lain. Bahkan, pengisiannya melebihi jumlah batas yang ditentukan Pertamina.
Video itu diunggah pemilik mobil Taufik Arahman pada akun Instagram @kingmedantop. Pada video tersebut, ia sempat berdebat dengan petugas SPBU yang menyatakan bahwa ia tidak bisa lagi mengisi BBM Pertalite.
Padahal nggak ada isi, sudah habis. Upgrade ulang datanya di Pertamina, kok bisa gitu yah. Padahal tangki saya 25 liter, ujar pemilik mobil dalam video tersebut.
Bahkan, Taufik terkejut ketika mengetahui jumlah pengisian yang telah dilakukan menggunakan datanya. Disebutkan pengisian terakhir dilakukan pada tanggal 28 September 2024, pukul 09.56 WIB, sebanyak 420 liter.
Padahal, tertera dalam aturan bahwa pengisian BBM jenis Pertalite paling banyak dalam satu hari 120 liter. Apabila sudah mencapai batas, baru bisa mengisi pada hari berikutnya.
Dalam unggahan lainnya, terlihat gambar tangkapan layar dari aplikasi MyPertamina yang menunjukkan bahwa pengisian BBM subsidi itu sudah dilakukan sampai 420 liter di hari yang sama.
Kejadian saya tidak bisa isi BBM di karena di system kuota habis padahal di tanggal itu saya belum ada isi BBM ternyata setelah saya cek di aplikasi setelah update ada SPBU nakal. Harusnya kan batas 120 liter di aplikasi, kenapa bisa jadi 420 liter, tulis keterangan dalam unggahan tersebut.