Luncurkan Latihan Nuklir Besar-besaran, Putin Banggakan Kekuatan Persenjataan Rusia

Luncurkan Latihan Nuklir Besar-besaran, Putin Banggakan Kekuatan Persenjataan Rusia

Terkini | okezone | Rabu, 30 Oktober 2024 - 14:17
share

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Selasa, (29/10/2024) mengumumkan peluncuran latihan pencegahan nuklir strategis yang melibatkan peluncuran rudal balistik dan jelajah,

Putin menekankan bahwa tiga serangkai nuklir; yang terdiri dari rudal balistik antar benua (ICBM), rudal balistik yang diluncurkan kapal selam (SLBM), dan pengebom strategis dengan bom dan rudal nuklir; tetap menjadi penjamin keamanan dan kedaulatan Rusia yang andal. Dia menambahkan bahwa hal itu juga membantu menjaga "paritas nuklir dan keseimbangan kekuatan di dunia."

"Mengingat meningkatnya ketegangan geopolitik serta munculnya ancaman dan risiko eksternal baru, penting untuk memiliki pasukan strategis modern yang selalu siap untuk digunakan dalam pertempuran," kata Putin, sebagaimana dilansir RT. Moskow berencana untuk lebih meningkatkan semua "komponen" dari tiga serangkai nuklirnya, katanya.

Rusia berupaya mempertahankan kekuatan nuklirnya pada tingkat yang "cukup memadai", tetapi tidak bermaksud untuk terseret ke dalam perlombaan senjata baru, kata Putin.

"Rusia menegaskan kembali pendiriannya yang berprinsip bahwa penggunaan senjata nuklir adalah tindakan yang ekstrem dan luar biasa untuk memastikan keamanan negara," kata presiden tersebut.

Menurut Putin, pasukan strategis Moskow telah dilengkapi dengan peralatan canggih sebanyak 94. Pasukan juga akan menerima sistem rudal stasioner dan bergerak baru yang memiliki presisi lebih tinggi dan waktu persiapan peluncuran lebih singkat dibandingkan dengan generasi sebelumnya, imbuhnya.

Sistem baru tersebut juga akan memiliki kemampuan penetrasi pertahanan antirudal yang lebih tinggi, kata Putin. Angkatan Laut Rusia akan dipasok dengan kapal selam nuklir baru dan pembom strategis yang dimodernisasi.

 

Pada 14 Oktober, NATO meluncurkan latihan nuklir berskala besarnya sendiri. Tiga belas negara anggota blok yang dipimpin Amerika Serikat (AS) berpartisipasi dalam latihan tahunan 'Steadfast Noon', yang melibatkan sekira 2.000 personel militer dan lebih dari 60 pesawat. Anggota NATO Eropa berlatih untuk menyebarkan senjata yang disediakan AS di bawah pengaturan pembagian nuklir organisasi tersebut.

Kremlin mengatakan pada saat itu bahwa latihan tersebut hanya akan meningkatkan ketegangan antara Rusia dan Barat di tengah konflik Ukraina.

Moskow juga telah menyatakan bahwa sistem pembagian nuklir NATO bertentangan dengan semangat nonproliferasi nuklir.

Bulan lalu, Putin juga menyarankan pembaruan pada doktrin nuklir Rusia. Berdasarkan perubahan tersebut, tindakan agresi terhadap Rusia dan sekutu terdekatnya Belarus oleh negara non-nuklir mana pun – termasuk Ukraina – “dengan partisipasi atau dukungan negara nuklir” akan dianggap sebagai “serangan gabungan” yang dapat memicu respons nuklir.

Topik Menarik