Misi PBB: Bahan Peledak Dimasukkan dalam Pager dan Walkie-Talkie sebelum Tiba di Lebanon

Misi PBB: Bahan Peledak Dimasukkan dalam Pager dan Walkie-Talkie sebelum Tiba di Lebanon

Terkini | inews | Jum'at, 20 September 2024 - 07:06
share

BEIRUT, iNews.id - Penyelidikan awal oleh otoritas Lebanon menemukan bahwa berbagai perangkat komunikasi genggam yang meledak pekan ini telah dipasangi bom sebelum memasuki negara tersebut. Hal itu diungkapkan misi Lebanon untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (19/9/2024).

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa perangkat yang menjadi sasaran itu dipasangi bom secara profesional... sebelum tiba di Lebanon, dan diledakkan dengan mengirimkan email ke perangkat tersebut," bunyi surat yang dilihat AFP, yang menyalahkan Israel atas serangan tersebut.

Ledakan massal perangkat komunikasi pager dan walkie talkie menewaskan 37 orang dan melukai hampir 3.000 orang lainnya selama dua hari, Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024) di seluruh Lebanon. Serangan itu menargetkan perangkat komunikasi yang digunakan kelompok Hizbullah, musuh Israel. Akan tetapi korban yang berjatuhan justru juga berasal dari warga sipil yang tak bersalah, termasuk anak-anak.

Pager dan walkie-talkie meledak saat para penggunanya berbelanja di supermarket, berjalan di jalan, dan menghadiri pemakaman. Insiden tersebut membuat warga di negara itu panik.

Israel sampai kini belum mengomentari operasi keji tersebut. Akan tetapi, pemerintah zionis telah menyatakan akan memperluas cakupan perangnya di Jalur Gaza hingga mencakup front Lebanon.

Misi Lebanon mengatakan serangan brutal semacam itu belum pernah terjadi sebelumnya. Beirut pun menilai tindakan Israel itu membahayakan upaya diplomatik untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan Lebanon Selatan.

Misi itu juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengutuk serangan itu menjelang pertemuan darurat yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat (20/9/2024) ini untuk membahas ledakan tersebut. Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, diperkirakan akan menghadiri pertemuan tersebut.

Hizbullah yang didukung Iran adalah sekutu kelompok pejuang Palestina, Hamas. Sementara Hamas telah berperang dengan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Selama hampir setahun, fokus kekuatan senjata Israel ada di Gaza. Akan tetapi, pasukannya juga terlibat dalam bentrokan hampir setiap hari dengan militan Hizbullah di sepanjang perbatasan dengan Lebanon di utara.

Ratusan orang tewas di Lebanon, sebagian besar adalah pejuang Hizbullah. Sementara di pihak Israel ada puluhan orang mati, termasuk tentara zionis.

Baku tembak telah memaksa puluhan ribu orang di kedua sisi perbatasan meninggalkan rumah mereka.

Topik Menarik