Kapal Tenggelam saat Badai Terjang Batam, 1 Orang Tewas

Kapal Tenggelam saat Badai Terjang Batam, 1 Orang Tewas

Terkini | batam.inews.id | Rabu, 18 September 2024 - 13:40
share

BATAM , iNewsBatam . id - Satu orang dilaporkan meninggal dunia menyusul tenggelamnya sebuah kapal saat badai menerjang Kota Batam dan sekitarnya pada Selasa (17/9/2024) malam.

Kepala Basarnas Tanjungpinang, Slamet Riyadi menyebutkan, kapal tersebut mengangkut 8 orang dan tenggelam di perairan Pulau Pekasih, Kecamatan Belakangpadang, sekitar pukul 18.20 WIB.

dan tujuh orang mengalami luka-luka akibat hujan badai yang melanda Kota Batam, Selasa (17/9/2024) malam.

"Korban meninggal dunia bernama Sumani," kata Slamet, Rabu (18/9/2024).

Kapal tersebut mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan dari pelabuhan Tanjung Riau menuju Pulau Juda, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun.

"Ketika kapal melintas di perairan Pekasih, diterjang angin ribut yang sangat kencang sehingga speedboat mengalami karam dan terbalik," ujarnya.

Pada saat kejadian, seluruh penumpang di dalam kapal tersebut kemudian mendapat pertolongan dari nelayan sekitar, yang kebetulan melintas. Korban kemudian dievakuasi menuju Pulau Pekasih, Kelurahan Pulau Terong.

Korban meninggal yang merupakan warga Kabupaten Karimun, juga dilaporkan langsung dijemput oleh keluarga dan dipulangkan dengan menggunakan armada Basarnas.

Terpisah Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Hasbi menyebutkan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu data titik lokasi yang terdampak angin ribut yang terjadi di sejumlah wilayah Kepri.

Saat ini, pihaknya mengaku hanya memiliki data rumah terdampak angin ribut, yang saat ini telah mendapat bantuan sembako dan bantuan bentuk lainnya.

"Di Tanjungpinang ada 12 rumah terdampak, untuk di Bintan dan kabupaten lain masih pendataan. Perkiraan kita sampai ratusan yang terdampak peristiwa kemarin," kata dia.

Ditanyakan mengenai data untuk Kota Batam, Hasbi menyebut saat ini kesulitan terkait data korban dikarenakan belum adanya BPBD Kota Batam.

Untuk itu, dirinya kini mengharapkan pendataan yang dilakukan oleh Tagana, dan Basarnas Tanjungpinang.

"Data yang saya punya untuk Batam hanya satu meninggal dan tujuh luka ringan. Data ini dari Basarnas. Untuk Batam memang ada kesulitan karena BPBD nya tidak ada," ujarnya.

Topik Menarik