Sandiaga Uno: Bisa Jadi Pionir! Santri di Tangerang Didukung Jadi Digitalpreneur
TANGERANG RAYA, iNewsSerpong.id - Ratusan santri di Kabupaten Tangerang mengikuti pelatihan kecakapan digital melalui program Santri Digitalpreneur, yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Program Kemenparekraf ini bertujuan agar para santri dapat menciptakan konten dakwah yang menarik, kreatif, dan inspiratif, serta menyebarkan nilai-nilai kehidupan yang positif secara luas dan efektif.
"Program ini diselenggarakan untuk mempersiapkan santri menjadi digitalpreneur. Digitalisasi saat ini sudah menjadi keniscayaan yang tidak bisa kita pungkiri," ungkap Sandiaga Uno saat menghadiri acara Santri Digitalpreneur di Pondok Pesantren Nur Antika, pada Sabtu, 14 September 2024.
Transformasi Digital
Sandiaga menekankan bahwa pemerintah telah memulai transformasi digital, dan santri diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam mengisi ruang-ruang digital dengan konten dakwah yang menarik.
"Santri bisa menjadi pionir dalam menyebarkan dakwah Islam, membangun komunitas online yang positif, dan memberikan pengaruh bagi perkembangan Islam di Indonesia," tambahnya.
Sandiaga menjelaskan bahwa santri akan dibimbing oleh mentor super, Kang Ferry (Ferry Ardiansyah), untuk memahami cara membuat konten yang baik dan menyampaikan narasi positif untuk persatuan bangsa.
"Konten-konten yang positif dan inspiratif akan memberikan dampak yang luas. Dalam produksinya, kita memerlukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi," ungkapnya.
Menghadapi digitalisasi, kita perlu totalitas dan kreativitas. Kita yakin santri akan berada di garis depan menuju Indonesia Emas 2045. Santri harus bijak dan kreatif dalam menggunakan media digital, yang saat ini merupakan bagian penting dari kehidupan kita, tegas Sandiaga.
Program Santri Digitalpreneur di Pondok Pesantren Nur Antika berlangsung selama empat hari, dari 14 hingga 17 September 2024, diikuti oleh santri dari 10 pondok pesantren.
Melalui pelatihan ini, para santri diharapkan dapat memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk berdakwah di era digital dengan semangat dan dedikasi, serta menciptakan konten dakwah yang efektif.
KH. Mohammad Encep Subandi, Pimpinan Yayasan Pondok Pesantren Nur Antika, juga mengapresiasi dukungan Kemenparekraf melalui program Santri Digitalpreneur.
Ia menekankan pentingnya peran santri dalam pembangunan dan menegaskan bahwa santri harus mampu mengikuti arus perkembangan zaman.
"Dulu santri ikut mengawal kemerdekaan, dan sekarang, peran mereka sangat diperlukan dalam memaksimalkan media digital," ujarnya.
Kegiatan ini juga menyoroti ekonomi kreatif sebagai salah satu program unggulan di Pondok Pesantren Nur Antika, termasuk produk kuliner dan seni kaligrafi.
Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga membeli produk kaligrafi yang dihasilkan oleh para santri.
Tampak hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga adalah Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi, dan Radio Kemenparekraf, Iman Santosa. (*)